Nyamuk Aedes Aegypti Disebut Bisa Bertelur di Sendok Berisi Air Bersih

14 Februari 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Nyamuk Aedes aegypti ternyata tak hanya bisa bertelur di kubangan air atau bak mandi, tapi juga di genangan kecil bahkan pada sendok berisi air. Hal ini diungkap oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Budi Setiawan, mengatakan sendok berisi air bersih bisa menjadi media bagi nyamuk untuk menetaskan telur-telur mereka.
“Kira-kira nyamuk itu bisa tidak bertelur di sendok teh berisi air? Bisa. Satu sendok kalau didiamkan telentang lalu diisi air, ditunggu saja satu minggu pasti akan ada jentik nyamuk. Selama airnya bersih,” katanya dalam acara “Cegah DBD? Yuk PSN 3M Plus!” di Jakarta, mengutip Antara.
Oleh karena itu, dia menyarankan warga tidak membiarkan air bersih tergenang, baik di dalam maupun luar rumah. Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai genangan air pada wadah atau barang-barang yang didaur ulang, seperti galon atau botol kemasan air mineral yang dijadikan pot kembang.
ADVERTISEMENT
Budi mengingatkan warga rutin menguras tempat penampungan air yang tak ditutup setidaknya satu kali dalam sepekan, mengingat proses perkembangan jentik sampai menjadi nyamuk dewasa hanya butuh waktu satu minggu. Jika penampungan air tidak dikuras lebih dari satu minggu, ada kemungkinan jentik sudah berubah jadi nyamuk dewasa.
Warga juga bisa menutup penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur. Langkah lain untuk mengusir nyamuk adalah dengan menanam tanaman pengusir nyamuk dan memelihara hewan-hewan pemakan jentik.
Victoria Micieli, direktur dan ilmuwan di Pusat Studi Parasitologi dan Vektor (CEPAVE) dari lembaga penelitian ilmiah nasional CONICET, mengklasifikasikan berbagai spesies nyamuk di laboratorium di La Plata, Selasa (26/3/2024). Foto: Luis Robayo/AFP
Merujuk data Surveilans Dinkes DKI Jakarta, kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun 2025 per 10 Februari ditemukan sebanyak 729 kasus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengimbau agar warga waspada dan menerapkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang).
ADVERTISEMENT
Aedes aegypti sendiri adalah spesies nyamuk yang dikenal sebagai vektor utama penyakit DBD, chikungunya, zika, dan demam kuning. Nyamuk ini banyak hidup di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Aedes aegypti berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam serta bercorak putih di bagian kaki dan tubuhnya. Mereka bertelur di genangan air bersih seperti bak mandi, ember, talang air, dan wadah lain yang menampung air.
Nyamuk ini mengalami metamorfosis sempurna dari telur, larva (jentik), pupa, hingga nyamuk dewasa dalam waktu sekitar 7-10 hari.