Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Pasien Ini Jadi Orang Pertama Terlama Hidup dengan Cangkok Ginjal Babi
29 Januari 2025 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Towana Looney, wanita asal Alabama, AS, berhasil menjadi orang paling lama hidup dengan ginjal babi di tubuhnya. Looney sendiri merupakan orang ketiga di dunia yang menerima transplantasi ginjal babi.
ADVERTISEMENT
Pasien menjalani operasi transplantasi ginjal babi di NYU Langone Health pada November 2024 lalu. Saat ini, Looney masih dalam masa pemulihan pasca-operasi.
Kondisi kesehatan yang telah mengalami komplikasi membuat para dokter awalnya tidak yakin akan menemukan organ donor manusia yang cocok dengan Looney. Jadi, mereka beralih ke prosedur eksperimental dengan menggunakan ginjal babi yang direkayasa genetik.
Penggunaan organ hewan untuk transplantasi, atau dikenal sebagai xenotransplantasi, telah menjadi penelitian utama yang dilakukan para ilmuwan untuk membantu mengurangi kekurangan organ donor di dunia. Badan Layanan dan Sumber Daya Kesehatan AS memperkirakan, 17 orang meninggal setiap harinya saat berada dalam daftar tunggu transplantasi organ .
Setelah melakukan serangkaian penelitian, para ilmuwan akhirnya menemukan cara untuk mentransplantasikan organ hewan dengan aman ke manusia. Hal ini jadi alternatif untuk menyelamatkan pasien yang saat ini sedang ada dalam kondisi krusial.
ADVERTISEMENT
Kunci keberhasilan xenotransplantasi adalah kemampuan rekayasa genetik untuk membuat organ hewan cocok dengan tubuh manusia. Dalam kasus Looney, tim medis dapat mengembangkan penelitian sebelumnya, dan ginjal yang diterima donor sudah melewati proses 10 kali penyuntingan gen.
Dua penerima ginjal babi rekayasa genetik sebelumnya adalah Rick Slayman dan Lisa Pisano. Mereka meninggal dua bulan setelah operasi. Dalam kasus Slayman, ia mengalami komplikasi medis parah, termasuk kondisi jantung dan ginjal yang ditransplantasikan harus diangkat setelah beberapa minggu operasi karena ternyata tidak menerima pasokan darah yang memadai.
Looney masuk dalam daftar tunggu transplantasi setelah mengalami penyakit ginjal kornis yang berhubungan dengan preeklamsia selama kehamilan. Situasi semakin rumit karena dia hanya memiliki satu ginjal, setelah satu ginjal lain didonorkan kepada ibunya pada 1999.
ADVERTISEMENT
Jadi pendonor hidup menempatkan seseorang pada tingkat prioritas yang lebih tinggi dalam daftar tunggu transplantasi. Menurut dr. Robert Montgomery, peluang untuk mendapatkan ginjal yang cocok sangat kecil (1 banding 1.000.000). Xenotransplantasi akhirnya diizinkan sebagai pilihan terakhir.
Operasi Looney sukses, dan ia diperbolehkan pulang 11 hari kemudian dengan pengawasan ketat dari tim medis. Dia tinggal di Kota New York pasca-operasi, tapi kalau sudah pulih 100 persen, dia kemungkinan akan kembali ke Alabama.
“Kami cukup optimis bahwa ini akan terus berjalan dengan baik,” ujar Montgomery kepada Associated Press (AP).
Meski ada beberapa tanda awal penolakan organ, Montgomery bilang, tim mampu mendeteksi dan mengobatinya berkat pelajaran yang didapat dari penelitian sebelumnya. Sejak saat itu, kondisi Looney terus membaik, dan organnya telah berfungsi dengan normal.
ADVERTISEMENT
“Saya wanita super,” kata Looney. “Ini adalah cara baru dalam menjalani hidup.”