Patung Bunda Maria di Amerika Serikat ‘Menangis’

Patung Bunda Maria Menangis. (Foto: Roman Catholic Diocese of Las Cruces via Youtube)

Patung Bunda Maria yang tersimpan di dalam Catholic Diocese of Las Cruces, New Mexico, Amerika Serikat, dikabarkan ‘menangis’. Foto dan video yang dirilis oleh gereja itu menunjukkan patung tersebut mengeluarkan air dari matanya dan jatuh ke pipi, mulut, serta dagu.

Menurut Diakon Jim Winder, wakil kanselor gereja yang terlibat dalam investigasi patung Bunda Maria yang menangis itu, peristiwa patung tersebut menangis sudah dua kali terjadi.

Winder mengatakan kepada Huffington Post, kejadian pertama bermula saat acara Minggu Pantekosta pada 20 Mei 2018. Kejadian yang pertama kali diketahui ini, berlangsung selama empat hingga lima jam. Adapun ‘tangisan’ kedua terjadi pada 2 Juni 2018 dalam waktu yang lebih singkat.

Winder mengatakan ada sekitar 500 mililiter cairan yang keluar dari patung tersebut. Dan kemudian pihak gereja membentuk tim investigasi untuk mencari penjelasan terkait patung yang menangis tersebut.

Hasil uji kimiawi yang dilakukan menunjukkan, cairan di patung Bunda Maria yang dianggap menangis itu merupakan campuran dari minyak zaitun dan minyak balsam. Cairan tersebut merupakan cairan yang digunakan untuk minyak krisma, minyak yang digunakan untuk upacara keagamaan.

Hasil pengujian ini berarti telah membantah teori sebelumnya yang mengatakan bahwa air mata tersebut berasal dari patung yang meleleh.

Mengenai minyak krisma, Winder mengatakan, "Kami tidak percaya minyak krisma diambil dari gereja dan digunakan untuk membuat air mata palsu pada patung ini."

Patung Bunda Maria 'menangis'. (Foto: Hobbs New Sun/YouTube)

Entah siapa yang menaruh minyak krisma pada patung Bunda Maria tersebut, pihak gereja sendiri tampaknya tidak terlalu memikirkan mengapa patung tersebut mengeluarkan minyak dari matanya atau darimana asal minyak tersebut.

Menurut Winder sendiri, yang terpenting adalah bagaimana respons masyarakat sekitar terhadap kejadian tersebut. “Sejujurnya hal itu yang paling penting, bahwa hal ini dapat membawa orang semakin dekat dengan Tuhan,” kata sang Diakon.