Paus Orca Ditemukan Mati di Pantai Inggris dengan Plastik di Perutnya

17 Januari 2020 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai paus orca jantan muda berukuran 4,5 meter yang ditemukan di pantai Inggris. Foto: Zoological Society of London (ZSL)
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai paus orca jantan muda berukuran 4,5 meter yang ditemukan di pantai Inggris. Foto: Zoological Society of London (ZSL)
ADVERTISEMENT
Paus orca atau paus pembunuh ditemukan mati terdampar di pantai Inggris. Lokasi bangkai paus berjenis kelamin jantan itu ada di sebuah rawa tak jauh dari pesisir pantai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan analisis yang dilakukan Zoological Society of London (ZSL), pada otot, hati, dan ginjal paus, hewan itu telah mati sejak beberapa pekan yang lalu. Sedangkan dugaan ia terdampar karena terbawa arus pasang surut laut.
Keberadaan paus orca di pantai Inggris memang bukan hal yang baru. Mereka beberapa kali pernah terlihat di perairan selatan Inggris. Meski begitu, populasi terbanyak ada di Skotlandia.
Para peneliti juga telah mengambil sampel gigi untuk menentukan umur paus, termasuk analisis genetik untuk cari tahu dari mana ia berasal, makanan, sejarah, dan kemungkinan paus terkontaminasi atau tidak.
Peneliti sedang mengidentifikasi perut paus orca. Foto: Zoological Society of London (ZSL)
Belum diketahui penyebab kematian paus dengan panjang sekitar 4,5 meter tersebut. ZSL hanya menemukan serpihan plastik di dalam perut orca, kendati bukan itu penyebab kematiannya.
ADVERTISEMENT
“Penting untuk dicatat bahwa plastik tidak membunuh paus ini, karena tidak ada implikasi lambung. Tapi tentu saja bukan berita baik menemukan plastik dalam perut paus,” ujar ZSL dalam pernyataannya sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Paus orca adalah predator teratas yang harus dilindungi. Ini artinya, mereka berada di puncak rantai makanan yang telah menyerap sebagian besar polutan kimia, seperti Polychlorinated biphenyls atau PCB, dengan cara memakan makhluk lain, salah satunya anjing laut. Selain itu, mengukur toksisitas (zat yang berbahaya bagi organisme) pada paus pembunuh juga bisa memberikan indikasi tingkat toksisitas yang ada di lautan.
Plastik yang ditemukan di dalam perut paus orca. Foto: Zoological Society of London (ZSL)
PCB sendiri adalah bahan kimia buatan manusia yang tidak mudah rusak sehingga masih ditemukan di lingkungan. Penggunaan PCB sebenarnya telah dilarang di hampir seluruh negara pada tahun 1979.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi pada 2018 menunjukkan, konsentrasi PCB di lautan saat ini dapat menyebabkan hilangnya setengah populasi paus pembunuh di dunia, terutama di wilayah yang terkontaminasi, hanya dalam waktu 30-50 tahun.
“Sangat menyedihkan melihat kematian makhluk berharga seperti paus pembunuh. Tetapi karena ini adalah penemuan yang tidak biasa, maka ini adalah kesempatan untuk mempelajari kembali paus orca guna memberikan informasi mamalia laut di masa depan bagi Inggris,” papar ZSL.