Pemanasan Global Picu Terjadinya Lebih Banyak Erupsi Gunung Berapi

28 November 2017 9:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemanasan global (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pemanasan global (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Leeds, Inggris, menemukan bahwa pemanasan global (global warming) dapat memicu lebih banyak erupsi gunung berapi di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Pemanasan global yang disebabkan oleh manusia menyebabkan es mencair lebih cepat di wilayah gunung berapi. Di Islandia, hal ini menyebabkan erupsi gunung berapi semakin sering terjadi,” kata Graeme Swindles, salah satu peneliti dari University of Leeds tersebut, sebagaimana dilansir International Business Time, Minggu (26/11).
Hasil penelitian Swindles dan kawan-kawan itu telah dipublikasikan di edisi terbaru Journal Geology.
Penelitian itu menjelaskan, perubahan suhu di atmosfer menyebabkan penurunan tekanan di bawah permukaan Bumi. Akibatnya, semakin banyak lapisan mantel bumi meleleh dan kemudian menyebabkan terjadi erupsi.
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
"Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia menciptakan pencairan es yang cepat di daerah yang aktif secara vulkanik. Di Islandia, ini telah membawa kita pada jalan menuju letusan gunung berapi yang lebih sering,” jelas Swindles, dikutip dari Science Daily.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya memenyebabkan semakin banyak letusan gunung berapi, pemanasan global juga menyebabkan sulitnya untuk memprediksi jeda waktu antarerupsi gunung berapi.
“Pemanasan global akibat ulah manusia membuat sulit upaya untuk memperkirakan waktu jeda, namun berdasarkan catatan historis, di masa depan akan ada lebih banyak erupsi yang terjadi di Islandia,” tegas Swindles.
Tak cuma di Islandia, apakah menurutmu erupsi gunung api juga akan semakin sering terjadi di Indonesia? Melihat banyaknya jumlah gunung api di negeri ini, termasuk Gunung Agung yang kini berstatus Awas, berminatkah untuk menelitinya?