news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Skotlandia Cari Potongan Tubuh ‘Penyihir Wanita’ Abad 18

6 September 2019 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil rekonstruksi wajah Lilias Adie, perempuan yang dituduh sebagai penyihir di abad 18. Foto: University of Dundee
zoom-in-whitePerbesar
Hasil rekonstruksi wajah Lilias Adie, perempuan yang dituduh sebagai penyihir di abad 18. Foto: University of Dundee
ADVERTISEMENT
Para pejabat Skotlandia menyerukan pencarian sisa-sisa tulang dari seorang wanita yang dituduh sebagai penyihir pada abad ke-18. Tulang belulang wanita tersebut hilang tanpa jejak usai dicuri dan diperjualbelikan oleh orang-orang yang sampai saat ini masih menjadi misteri.
ADVERTISEMENT
Wanita itu bernama Lilias Adie. Dia adalah wanita paruh baya yang tinggal di desa Torryburn, di pantai Fife, Skotlandia Timur. Dahulu, saat Adie berusia sekitar 60-an tahun, para pejabat setempat menuduhnya sebagai penyihir. Adie dipaksa mengakui kejahatannya. Dia juga dituduh telah berhubungan seks dengan setan. Atas tuduhan tersebut, Adie lantas dijebloskan ke penjara.
Para peneliti menduga, selama di penjara Adie mengalami penyiksaan. Berdasarkan catatan sejarah, selama menjalani interogasi Adie menunjukkan keberanian dan kekuatan mental yang besar. Ia menolak untuk menyebutkan nama “penyihir” lainnya. Adie tidak ingin orang lain ikut campur dalam kasusnya, serta merasakan penyiksaan yang ia terima.
"Saya pikir dia adalah orang yang sangat pintar dan inventif. Inti dari interogasi dan kekejamannya adalah untuk mendapatkan nama. Lilias mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan nama-nama wanita lain di pertemuan para penyihir karena mereka bertopeng seperti wanita terhormat,” ujar Louise Yeoman, seorang sejarawan dalam sebuah pernyataan pada 2017 lalu, saat para peneliti dari University of Dundee merekonstruksi wajah Adie dari foto tengkoraknya, sebagaimana dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1704, sebelum Adie dieksekusi dengan cara dibakar di tiang pancang, ia diduga bunuh diri dan jasadnya ditemukan di dalam penjara. Pada masa itu, sekitar tahun 1590, ada 1.500 wanita yang dibawa ke persidangan penyihir dan eksekusi terakhir terjadi pada tahun 1706.
Usai meninggal, Adie dimakamkan di dekat pantai di bawah tumpukan batu besar. Pemakaman tersebut diyakini dapat menghentikan Adie untuk menghantui orang-orang yang masih hidup.
Pada abad ke-19, penduduk setempat menggali pemakaman Adie dan mengklaim telah menemukan tulang-belulang dari jasad wanita tersebut, yang kemudian mereka jual kepada pembeli.
Para peneliti kemudian menggali sisa-sisa tubuh Adie, dan tengkoraknya dikirim untuk disimpan di Museum Universitas St. Andrews, meski pada akhirnya dicuri dan hilang tanpa jejak.
ADVERTISEMENT
Beruntung, sebelum pencuri melarikan diri, staf berhasil mengambil beberapa foto tengkorak, yang kemudian direkonstruksi oleh ahli forensik, Christopher Rynn, dari University of Dundee di Skotlandia.
Proses rekonstruksi wajah Lilias Adie, perempuan yang dituduh sebagai penyihir di abad 18. Foto: University of Dundee
Sekarang, pemerintah Fife, Skotlandia, meluncurkan kampanye untuk melacak sisa-sisa jasad Adie, dengan tujuan untuk dimakamkan dengan hormat. "Lilias tidak dilupakan, dia tidak pernah dilupakan," kata Kate Stewart, anggota dewan Desa dan Pesisir Pantai Barat kepada situs berita Skotlandia, The Courier. "Kita perlu mendapatkannya kembali. Ini adalah ketidakadilan yang besar dan kita harus mengembalikan itu."
"Penting untuk diketahui bahwa Lilias Adie dan ribuan pria dan wanita lainnya yang dituduh melakukan sihir di Skotlandia, bukanlah orang-orang jahat yang digambarkan oleh sejarah, tetapi mereka adalah korban yang tidak bersalah pada masa yang tidak tercerahkan. Sudah saatnya kita menyadari ketidakadilan yang terjadi pada mereka,” pungkas Stewart.
ADVERTISEMENT