Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Jumat (28/7) kemarin seluruh wilayah Indonesia dan banyak negara lainnya bisa menikmati keindahan gerhana bulan yang disebut sebagai gerhana bulan terlama abad ini. Soal kesan, sepertinya tidak ada yang bisa mengalahkan pengalaman unik astronaut Jerman, Alexander Gerst, yang bisa melihat dan mengabadikan gerhana bulan tersebut dari luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Pada saat gerhana terjadi, Gerst sedang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS). Ia sempat mengambil beberapa foto gerhana bulan dari ISS dan mengunggahnya ke akun Twitter pribadinya, @Astro_Alex.
"Baru saja mengambil foto gerhana bulan dari ISS. Sulit untuk menangkap gambar yang pas. Rona biru di gambar adalah atmosfer Bumi, gambar ini diambil sesaat sebelum Bulan 'menyelam ke dalamnya', cuit Gerst.
Menurut laporan Newsweek, para astronaut di ISS bisa melihat Bulan beberapa kali dalam satu hari. Hal ini karena ISS bisa mengorbit Bumi sekitar sekali dalam 90 menit. Selain itu, karena tidak terhalang awan, para astronaut di ISS juga bisa menikmati pemandangan Bulan yang lebih indah dibanding kita di Bumi.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan para ahli, gerhana bulan 28 Juli adalah gerhana bulan terlama abad 21. Selain itu, pada saat yang bersamaan gerhana bulan 28 Juli juga ditemani oleh oposisi Mars dan juga hujan meteor Southern Delta Aquarids (SDA).