Pencari Logam Temukan Koin Emas Langka Era Black Death Senilai Rp 241 Juta

25 Juni 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koin emas macan tutul yang ditemukan pencari logam. Foto: Creative Commons (CC)
zoom-in-whitePerbesar
Koin emas macan tutul yang ditemukan pencari logam. Foto: Creative Commons (CC)
ADVERTISEMENT
Seorang pencari logam di Inggris berhasil menemukan dua koin emas langka berasal dari abad pertengahan. Koin tersebut berasal dari era Black Death melanda Eropa.
ADVERTISEMENT
Kedua koin dari abad ke-14 itu menggambarkan Edward III yang kala itu mencoba memperkenalkan koin emas ke Inggris mulai tahun 1344. Salah satu koin yang ditemukan punya gambar macan tutul atau disebut florin, dikeluarkan pada Januari hingga Juli 1344. Koin itu dianggap gagal karena nilai koin macan tutul emas terhadap perak terlalu tinggi.
Edward III kemudian mencoba memperbaiki polemik ini dengan mengenalkan koin baru pada Juli 1344 hingga 1351. Koin baru yang disebut bangsawan emas punya berat sekitar 7,7 gram, dua kali lebih besar ketimbang koin macan tutul yang beratnya sekitar 3,5 gram.
Adapun pencari logam menemukan kedua koin emas di dekat kota Reepham di Norfolk County pada Oktober 2019. Namun para arkeolog dari Portable Antiquities Scheme (PAS) baru rampung menyelesaikan penelitian terhadap koin-koin tersebut. Lantas, bagaimana koin emas langka itu berakhir di tanah?
ADVERTISEMENT
Arkeolog memaparkan dua kemungkinan. Pertama kedua koin emas kemungkinan tak sengaja jatuh ke tanah dari dompet pemiliknya atau mungkin si pemilik sengaja menyembunyikan koin emas itu di tanah.
Koin emas macan tutul era Black Death. Foto: Creative Commons (CC)
Koin-koin itu terlipat menjadi dua bagian namun kondisinya masih tampak baik. Hanya ada goresan kecil yang kemungkinan disebabkan oleh aktivitas pertanian. Koin macan tutul punya kandungan emas 23 karat, yang berarti 96% adalah emas murni dan memenuhi syarat sebagai harta karun.
Benda bisa disebut sebagai harta karun jika terdiri dari dua hingga tiga koin perak atau emas dari temuan berusia setidaknya 300 tahun. “Penemuan macan tutul sangat luar biasa, mengingat tidak banyak dari koin-koin ini yang dicetak dan hampir tidak ada yang selamat," kata Helen Geake, petugas dari PAS kepada BBC.
ADVERTISEMENT
Saat ini, hanya ada tiga koin emas macan tutul yang disimpan di museum. Geake mengatakan, siapapun yang menemukan dua koin itu bisa menjadi kaya raya. Musababnya, nilai koin emas tersebut setara dengan 16.700 dolar atau setara Rp 241 juta.
“Setelah penaklukan Norman pada abad ke-11, satu-satunya koin yang digunakan di Inggris adalah uang perak,” kata Geake kepada BBC. “Kemudian Edward III memutuskan untuk memperkenalkan kembali koin emas pertama di Inggris sejak era Anglo-Saxon.”
Namun, denominasi uang baru Edward III tidak menarik perhatian publik. Mungkin karena satu koin emas memiliki nilai yang cukup tinggi sehingga sedikit orang yang menggunakannya. Temuan ini menandakan bahwa meski tidak laku, koin emas macan tutul masih digunakan dengan waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT