Peneliti ITB Bikin Ventilator Darurat untuk Pasien Virus Corona

2 April 2020 10:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ventilator portabel Foto: Twitter/@DonAdam68
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ventilator portabel Foto: Twitter/@DonAdam68
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona di Indonesia terus menyebar ke berbagai daerah. Tidak adanya larangan mudik serta mobilitas masyarakat yang masih tinggi menambah risiko penyebaran menjadi tidak terkendali. Akibatnya, beberapa rumah sakit mulai mengalami kekurangan alat bantu medis, salah satunya ventilator.
ADVERTISEMENT
Ventilator digunakan untuk membantu pasien bernapas ketika paru-paru sudah tidak sanggup bekerja dengan baik. Sebagaimana diketahui, SARS-CoV-2 adalah virus yang memang menyerang saluran pernapasan, menjadikan paru-paru manusia sebagai reseptor untuk mereplikasi diri.
Maka tak heran jika pasien COVID-19, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2, sering mengalami sesak napas atau gangguan pernapasan akut yang disebut pneumonia. Semakin bertambahnya pasien COVID-19 di Indonesia, semakin banyak pula permintaan ventilator di beberapa rumah sakit.
Permasalahan semakin rumit ketika harga ventilator di pasaran melambung tinggi karena kelangkaan mulai terjadi. Untuk menangani hal ini, para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengembangkan sebuah produk ventilator darurat yang lebih ekonomis dan praktis.
Penelitian yang digagas Dr. Ir. Syarif Hidayat, dosen STEI ITB yang juga pembina YPM Salman ITB, mencoba mengembangkan purwarupa produk ventilator darurat. Bekerja sama dengan aktivis YPM Salman ITB, dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD), ventilator ciptaannya diharapkan bisa membantu para pasien yang membutuhkan oksigen, khusus ketika mereka ada dalam keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
Adapun purwarupa alat diberi nama Vent-I, yakni Ventilator Portabel Indonesia. Vent-I berfungsi sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien dengan kegawatan level menengah untuk mencegah kondisi semakin memburuk. Vent-I tidak direkomendasikan untuk pasien di ICU.
Bahan yang digunakan dalam membuat Vent-I tergolong sederhana, mudah dicari, dan dapat ditemukan di pasaran. Komponennya terdiri dari motor, pompa, selang, kipas, valve, filter, dan programming dengan arduino.
Dalam kondisi gawat darurat, terutama ketika ventilator di rumah sakit telah terpakai semua atau habis, alat ini bisa digunakan sebagai alternatif. Secara garis besar, Vent-I bisa mengeluarkan napas sebanyak 12 hingga 18 kali per menit tanpa harus terhubung dengan tabung oksigen.
Alat ini masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Beberapa peneliti lain, salah satunya Prof. Dr. Tata Dirgantara dan Dr. Sandro dari FTMD ITB, beserta mahasiswanya sudah bergabung guna memodulasi alat menjadi lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!