Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Ada banyak tantangan yang harus dilalui umat manusia untuk bisa tinggal di planet Mars , salah satunya adalah kurangnya atau bahkan tidak adanya oksigen. Untuk menjawab tantangan tersebut, para peneliti dari Caltech telah membuat perangkat baru yang diharapkan bisa menjadi solusi dalam menghasilkan oksigen di planet Mars .
ADVERTISEMENT
Temuan yang laporannya telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini menjelaskan bahwa para peneliti telah mengembangkan metode untuk mengekstraksi oksigen dari karbon dioksida yang diilhami oleh komet. Mereka percaya, teknologi ini dapat digunakan untuk misi antarplanet di masa depan, sekaligus sebagai cara untuk mengurangi gas rumah kaca di atmosfer bumi.
Para peneliti tahu bahwa molekul air yang dilepaskan oleh komet dapat dipercepat oleh angin matahari. Kejadian itu membuat molekul melepaskan oksigen ketika mereka jatuh kembali ke permukaan komet.
Mengingat komet juga dapat memancarkan karbon dioksida, tim kemudian mencari tahu apakah mereka dapat melihat proses yang sama pada CO2. Lantas, mereka membuat percobaan dengan mempercepat molekul karbon dioksida dan membuatnya bertabrakan dengan permukaan kertas emas (gold foil surface). Emas adalah elemen lembam sehingga para peneliti yakin oksigen akan terbentuk dari reaksi kimia antara karbon dioksida dan emas.
Pada awalnya para ilmuwan tidak yakin penelitian ini akan berhasil. “Pada saat itu kami pikir tidak mungkin untuk menggabungkan dua atom oksigen dari molekul CO2 bersama-sama. Sebab, CO2 adalah molekul linier, dan harus menekuk molekul itu agar dapat berfungsi," ujar Profesor Konstantinos P. Giapis selaku pemimpin penelitian ini, seperti dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
Beruntung, alat itu bekerja dengan baik sehingga para peneliti menemukan cara baru untuk menghasilkan oksigen. Dan ini merupakan langkah besar untuk melakukan perjalanan jangka panjang di masa depan ke planet Mars.
Kendati demikian, alat ini masih memiliki kelemahan. Untuk setiap 100 molekul karbon dioksida yang dipercepat reaksinya, reaktor mini hanya menghasilkan satu atau dua molekul oksigen. Menurut Giapis, perangkat ini memang belum sempurna, sehingga para ilmuwan masih mencoba mengembangkannya. Dan apabila reaktor mini berfungsi dengan sempurna, bukan tidak mungkin, suatu saat nanti, manusia bisa benar-benar hidup dan bernapas di planet Mars .