Peneliti Ungkap Asal-usul Kecoak Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

24 Mei 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Sarang Kecoak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Sarang Kecoak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asal muasal kecoak sudah lama menjadi misteri. Namun, menurut studi baru yang dimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, kocak modern yang sering kita jumpai di rumah mungkin muncul pertama kali di India atau Myanmar dan bermigrasi ke arah barat selama ribuan tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Ada banyak spesies kecoak yang bisa kita jumpai. Namun kecoak jerman (Blatella germanica) adalah salah satu hama paling umum dan mengganggu yang kerap ditemukan di rumah, restoran, dan lingkungan manusia. Mereka bisa ditemukan di hampir seluruh benua, kecuali Antartika.
Kecoak jerman tumbuh subur di lingkungan hangat dan lembap, seperti dapur, kamar mandi, hingga trotoar jalan, bersembunyi di celah kecil dan ruang sempit. Kehadiran mereka bisa membawa kontaminasi berbahaya pada makanan karena dapat menyebarkan berbagai penyakit, termasuk Salmonella dan E. coli.
Kecoak jerman, seperti namanya, awalnya diduga berasal dari Eropa. Dia pertama kali terdeskripsikan di Eropa pada 1700-an. Dijelaskan oleh Linnaeus pada 1776, catatan sejarah menunjukkan penyebaran kecoak Jerman dari Eropa terjadi antara akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-29.
Ilustrasi Mi Kecoak Foto: Shutterstock/Gohang
Namun faktanya, kecoak Jerman tidak memiliki kerabat dekat di Eropa. Sepupu terdekatnya justru berada di Afrika dan Asia. Menurut ilmuwan, kecoak jerman berkerabat dekat dengan kecoak Asia (Blattella asahinai Mizukubo) yang berasal dari Teluk Benggala di Asia dan merupakan spesies invasif di Amerika Serikat bagian selatan.
ADVERTISEMENT
“Paradoks permulaan Eropa tetapi kesamaan filogenetik Asia kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan entomologi sistematis di seluruh dunia sebelum abad ke-20. Untuk membantu mengisi kesenjangan pengetahuan dan memecahkan paradoks ini, kami menggunakan penanda genom dari 281 sampel dari 17 negara di seluruh dunia yang darinya kami mendeskripsikan struktur genetik dan merekonstruksi jalur penyebaran kecoak Jerman,” tulis tim peneliti.
Para peneliti menemukan kecoak jerman kemungkinan besar berevolusi dari kecoak Asia Blatella asahinai lebih dari 2.000 tahun lalu di India dan Myanmar, menurut analisis genom.
Kecoak ini kemudian berkembang ke arah barat sekitar 1.200 tahun lalu, dan mencapai Jerman sekitar 250 tahun lalu. Mereka kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun 1900-an, menggunakan transportasi modern dan didukung dengan suhu ruangan hangat yang ideal untuk kecoak berkembang biak.
ADVERTISEMENT
“Meski Eropa bukanlah pusat dari domestikasi awal dan penyebaran kecoak Jerman, kemajuan Eropa dalam transportasi jarak jauh dan perumahan dengan pengatur suhu ruangan kemungkinan besar penting dalam penyebaran kocak secara global, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan penyebaran dan berkembangnya kecoak di wilayah baru,” tulis peneliti, sebagaimana dikutip Newsweek.
Penemuan sejarah evolusi dan genom kecoak ini dapat membantu mengembangkan cara untuk mengatasi resistensi terhadap pengendalian hama, serta membantu mengatasi infestasi serangga di masa depan.
“Penelitian di masa depan dapat berfokus pada aspek genomik fungsional dari campuran ini untuk memahami penyebaran cepat kecoak jerman, evolusi resistensi insektisida, dan juga memberikan masukan bagi pengelolaan hama terpadu yang lebih baik,” papar peneliti.