Peneliti Ungkap Misteri Mumi ‘Alien’ Atacama

23 Maret 2018 15:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ditemukan di Gurun Atacama, Chile, 15 tahun lalu, Ata atau tulang rangka Atacama adalah mumi berbentuk unik yang disebut banyak orang sebagai mumi alien.
ADVERTISEMENT
Memang bentuk serta besar tubuh mumi ini terbilang sangat aneh. Ata memiliki panjang tubuh yang hanya sekitar 15 sentimeter, bentuk tengkorak lonjong, lubang mata panjang serta jumlah tulang rusuk yang lebih sedikit daripada kebanyakan mumi manusia lainnya.
Namun begitu, hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Genome Research, menyebut Ata adalah manusia. Gary Nolan, ahli genetika dari Stanford University sekaligus penulis utama dari studi tersebut, menjelaskan bahwa bentuk Ata yang aneh itu disebabkan oleh mutasi.
"Setiap orang terlahir dengan mutasi. Orang ini (Ata) kebetulan mendapat (mutasi) mata ular," ujarnya seperti dilansir Science Alert.
Sebelumnya pada 2013 Nolan telah menemukan konsep genom dari Ata, yang mengkonfirmasi bahwa Ata memiliki DNA manusia. Namun baru sekarang Nolan bisa menunjukkan genom serta mutasi Ata secara lengkap.
ADVERTISEMENT
Mumi Anak Perempuan 6 Tahun dari Chile?
Dalam studi ini Nolan juga menghubungi ahli lain untuk mempelajari Ata. Ia menghubungi Ralph Lachman, ahli radiologi pediatrik di Packard Children's Hospital, untuk menganalisis tulang-belulang Ata.
Lachman menjelaskan, berdasarkan fitur pertumbuhan di bagian buku-buku tulang jari Ata, tampaknya mumi itu memiliki tulang-belulang dari anak berusia enam tahun. Akan tetapi Lachman tidak berpendapat Ata meninggal pada usia anak-anak tersebut.
“Dia (Lachman) mengatakan tulang-tulang itu membuatnya (Ata) terlihat seperti anak 6 tahun,” kata Nolan.
Mereka berdua kemudian membandingkan genom Ata dengan genom simpanse serta monyet. Hasilnya, hipotesis yang menyebut asal usul Ata bukanlah manusia terbantahkan.
Hasil studi ini juga menjelaskan bahwa Ata memiliki leluhur Amerika Selatan dan kemungkinan besar adalah orang Chile. Selain itu, para peneliti juga berhasil mengkonfirmasi jenis kelamin Ata yang ternyata perempuan berdasarkan kurangnya kromosom Y di genetiknya.
Mumi 'Alien' Atacama (Foto: Bhattacharya S et al. 2018)
Korelasi antara Fenotipe dan Genetik
ADVERTISEMENT
Studi ini sendiri menggunakan sebuah database yang Nolan sebut sebagai "phenotype-genetic correlations" atau korelasi fenotipe-genetik.
Fenotipe adalah penampilan fisik dari suatu organisme yang dapat diamati dan dihasilkan oleh interaksi antara genotipe dengan lingkungan.
Gen, begitu juga dengan lingkungan, mempengaruhi fenotipe. Dari miliaran nukleotida milik Ata, para peneliti menemukan adanya 3 juta variasi. Nukleotida sendiri merupakan struktur inti sel DNA.
Dari database ini para peneliti menemukan bahwa gen Ata mirip dengan mereka yang menderita kelainan tulang. Nolan juga menjelaskan bahwa Ata tidak memiliki jumlah mutasi yang aneh. Yang unik dari Ata adalah bagaimana mutasi terkonsentrasi.
Mumi 'Alien' Atacama (Foto: Mumi 'Alien' Atacama)
"Ini adalah fenotipe manusia yang sangat langka," jelas Sanchita Bhattacharya, salah satu peneliti dalam studi ini yang juga merupakan peneliti bioinformatika di University of California.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Ata sangatlah langka karena mumi itu adalah yang pertama berhasil dipelajari. Terlebih ukurannya hanya sekitar 15 sentimeter tapi memiliki umur tulang yang cukup tua (sekitar 6 tahun).
Atul Butte, profesor biomedis di University of California, yang menciptakan database "phenotype-genetic correlations" turut menjelaskan bahwa Ata memiliki 64 mutasi tak biasa yang berhubungan dengan sistem kerangka.
"Banyaknya mutasi yang ditemukan dalam spesimen ini bisa dispekulasikan bahwa Ata tidak bertahan hidup lama," kata Bhattacharya.
Kini setelah misteri di balik sosok Ata telah terungkap, Nolan berharap Ata dapat diistirahatkan dengan tenang.
"Mungkin (Ata) harus dikembalikan ke Chile. Mungkin (Ata) memerlukan pemakaman untuk bisa diistrahatkan dengan tenang," harapnya.
Mumi 'Alien' Atacama (Foto: Emery Smith)