Peneliti Ungkap Penyebab Air Kali Item Berwarna Hitam dan Bau

25 Juli 2018 8:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jaring di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jaring di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, penyebab air Kali Item berwarna hitam dan berbau ternyata karena kotoran manusia.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanSAINS, ilmuwan kualitas air di Pusat Limnologi LIPI, Dr. Cynthia Henny mengungkapkan bahwa penyebab black water atau air berwarna hitam di Kali Item yang terletak di dekat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, adalah karena adanya zat-zat organik yang masuk ke dalam kali tersebut.
Henny terlebih dahulu menjelaskan bahwa limbah yang dibuang manusia ke kali dapat menyebabkan air kali berubah warna tergantung pada apa yang dibuang.
"Limbah dari rumah tangga biasanya kan ada kandungan organiknya. Tapi biasanya kalau cuma dari kamar mandi bekas kita nyuci atau mandi, kita istilahkan dengan gray water, jadi (airnya) cuma abu-abu, yang tidak terlalu tinggi (kandungan) organiknya," jelas Henny saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/7/2018) malam.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau kayak kali di Jakarta, masih banyak orang yang buang air langsung (di kali), kayak di Kali Cikini tuh. Itu yang bikin warnanya hitam karena tingginya bahan organik," imbuhnya.
Petugas membersihkan sampah di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan sampah di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Lebih lanjut Henny menjelaskan, bahan organik yang dibuang ke kali apabila terkena bakteri akan menghasilkan asam lemak seperti butirat, asetat, dan laktat. Asam lemak ini secara alami memiliki warna hitam dan bau tak sedap.
Selain itu, bau tak sedap di kali juga bisa disebabkan oleh sulfur yang ketika bereaksi dengan bakteri berubah menjadi gas sulfida. Apabila terdapat kandungan besi dalam air, tutur Henny, maka sulfur akan bereaksi dan menjadi hitam.
Jadi, Henny menyimpulkan, kandungan organik dan sulfur yang tinggi merupakan biang keladi kenapa air Kali Item berwarna hitam dan memiliki bau yang menyengat seperti telur busuk.
ADVERTISEMENT
"Black Water itu murni karena ada yang buang kotoran," tegas Henny.
Petugas membersihkan sampah di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan sampah di sungai Sentiong atau biasa warga menyebut 'Kali Item' di lingkungan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Meskipun ada penyebab lain yang bisa membuat air sungai berubah menjadi warna menjadi hitam, seperti misalnya karena pembuangan zat pewarna dari pabrik tekstil, Henny meyakini hal tersebut tidak terjadi di Kali Item.
"Misalnya kalau kita ke Bandung ada industri tekstil, misalnya dia memproduksi baju yang warna hitam, itu juga sama bisa membuat kali berwarna hitam. Tapi beda baunya, itu kan secara kimia," papar Henny.
Adapun untuk mengembalikan kejernihan Kali Item, Henny mengatakan memang butuh penanganan yang serius karena kondisi pencemaran di sana sudah berat. Mengingat penyebab air berwarna hitam dan bau adalah karena kotoran manusia, Henny menyarankan, upaya membersihkan Kali Item dapat dimulai dengan memperbaiki sistem pembuangan limbah rumah tangga di sekitarnya.
ADVERTISEMENT