Peneliti Ungkap Usia Ukiran Gambar Manusia Telanjang Raksasa di Bukit Inggris

21 Mei 2021 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ukiran Cerne Abbas Giant tampak ada di sebuah bukit di Inggris.  Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ukiran Cerne Abbas Giant tampak ada di sebuah bukit di Inggris. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Arkeolog mulai mengungkap misteri gambar manusia telanjang dengan tinggi 55 meter yang diukir dengan kapur di lereng bukit Inggris.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, peneliti berasumsi bahwa ukiran yang terletak di lereng bukit di Dorset, Inggris barat daya, itu dibuat pada zaman prasejarah atau Romawi sekitar tahun 43 M hingga 410 M atau bahkan di abad ke-17.
Namun, sebuah studi arkeologi yang dilakukan UK National Trust baru-baru ini mengungkapkan bahwa ukiran yang disebut Cerne Abbas Giant diperkirakan dibuat pada abad pertengahan atau periode Saxon akhir, sekitar abad ke-10.
Menurut ilmuwan, Cerne Abbas adalah penemuan yang membingungkan karena referensi awal ukiran itu berasal dari tahun 1694. Ini artinya, karya seni penuh teka-teki dan sulit dipahami ini telah lama diabaikan, bahkan berabad-abad lamanya.
“Banyak arkeolog dan sejarawan mengira ukiran (dibuat) prasejarah atau pasca-abad pertengahan, namun bukan abad pertengahan. Semua orang salah, dan itu membuat hasil studi ini semakin menarik,” kata Mike Allen, seorang ahli geoarkeologi yang bekerja di National Trust dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Live Science.
Ukiran misterius Cerne Abbas Giant di Inggris. Foto: Wikimedia Commons
Para peneliti berhasil menentukan usia Cerne Abbas dengan menggali sampel kapur dari telapak kaki dan siku. Dari sampel tersebut mereka mengekstrak butiran kuarsa yang dianalisis menggunakan teknik optically stimulated luminescence.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, kapur yang digunakan untuk mengukir Cerne Abbas berasal dari tahun 650 M hingga 1310 M. "Kemungkinan tanggal Saxon ini menempatkannya dalam bagian dramatis dari sejarah Cerne," kata Martin Papworth, seorang arkeolog senior National Trust dalam sebuah pernyataan.
"Biara Cerne di dekatnya didirikan pada 987 M, dan beberapa sumber mengira biara itu didirikan untuk mengubah penduduk setempat dari penyembahan dewa Anglo Saxon awal yang dikenal sebagai 'Heil' atau 'Helith'. Bagian awal dari rentang tanggal kami memang mengundang pertanyaan, 'Apakah raksasa itu aslinya adalah gambaran dari dewa tersebut?'.”
Kendati begitu, teori ini dapat terbantahkan dari bukti yang menunjukkan tidak setiap bagian dari ukiran raksasa memiliki usia yang sama. Penyelidikan lebih lanjut dari sampel kapur Cerne Abbas menunjukkan tahun 1560 M. Peneliti juga menemukan siput mikroskopis dalam sampel sedimen yang tidak ditemukan di Inggris sampai akhir periode abad pertengahan, selama abad ke-13 dan ke-14.
Sosok Cerne Abbas, ukiran raksasa di Inggris. Foto: National Trust Images/Mike Calnan/James Dobson
Hal ini menunjukkan bahwa ukiran raksasa itu kemungkinan dibuat secara bertahap dengan masa yang berbeda. Lantas, bagaimana mungkin ukiran bisa hilang atau terlupakan?
ADVERTISEMENT
"Setelah kamu memotong parit dan mengemasnya dengan kapur, tidak perlu banyak perawatan untuk tetap seperti sekarang. Tetapi tanah di sekitarnya dapat dengan mudah tertutup oleh rumput dan semak-semak. Inilah yang bisa menyembunyikan raksasa itu," kata Timothy Darvill, seorang arkeolog di Universitas Bournemouth di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, kepada Live Science.
Proses tertutupnya ukiran dapat menyebabkan banyak perubahan ikonografis, termasuk penambahan salah satu fitur paling menonjol di kemudian hari, seperti fitur penis yang sedang ereksi. “Ketika mereka merapikannya, mereka bisa menambahkan sedikit di sini atau di sana,” kata Darvill.
Menurut sebuah penelitian yang terbit di jurnal Antiquity, penambahan fitur penis sepanjang 8 meter diduga merupakan inklusi yang lebih baru. Sekarang peneliti berharap untuk bisa menganalisis tanggal pembuatan ukiran lebih spesifik lagi, serta mencari tahu bagaimana raksasa itu berubah dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT