Pengakuan Pria Pelanggan Jasa Prostitusi Online di Indonesia

11 Januari 2019 7:09 WIB
comment
30
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK). (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK). (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Kabar kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah artis sedang menjadi perbincangan publik Indonesia akhir-akhir ini. Terkini, polisi mengatakan sedikitnya ada 45 artis dan 100 model yang ditawarkan dalam prostitusi online tersebut.
ADVERTISEMENT
Publik kemudian banyak membicarakan mengenai artis dan model perempuan yang disebutkan namanya, tarif Rp 80 juta sekali kencan dari seorang artis, dan pria pengusaha yang menjadi pemakai jasa pelacuran dalam jaringan (daring) tersebut.
Banyak pertanyaan yang kemudian muncul, salah satunya kenapa ada orang yang rela membayar puluhan juta hanya untuk melakukan satu kali hubungan seksual. Pria macam apa yang melakukan hal semacam itu? Dan, apa alasanya?
Eunike Sri Tyas Suci, psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, punya pendapat khusus soal kasus ini. Menurutnya, pria yang rela mengeluarkan uang sebanyak itu pasti sudah sangat mapan secara finansial.
“Secara finansial dia itu sudah super established. Masalah uang sudah bukan masalah lagi. Recehlah yang kayak gitu kayak gitu. Untuk kita Rp 80 juta itu gede banget, untuk perempuan yang diberikan itu gede banget. Tetapi untuk customer-nya, itu tidak seberapa,” kata Eunike kepada kumparanSAINS.
Ilustrasi pengguna jasa prostitusi online (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengguna jasa prostitusi online (Foto: Shutterstock)
Secara psikologi, menurut Eunike yang kini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia, alasan pria semacam itu rela mengeluarkan banyak uang untuk seks adalah untuk memenuhi “kepuasan batin” dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Eunike meyakini pria semacam itu punya lingkaran pertemanan kecil khusus yang kerap saling memamerkan bahwa diri mereka masing-masing pernah berhubungan seksual dengan perempuan-perempuan tertentu.
“Karena ada semacam prestise sosial di kalangannya dia sendiri. Circle kecilnya dia yang mungkin cukup eksklusif, di mana dia dianggap hebat karena bisa nidurin artis itu atau artis lainnya lagi. Itu asumsi saya, ya. Tapi, coba cek kebenarannya,” tutur Eunike.
Pengakuan Pria yang Pernah Meniduri Model dan Artis
Untuk mengecek asumsi Eunike, kumparanSAINS mengontak salah satu pria yang pernah menggunakan jasa prostitusi online di Indonesia. Pria ini tidak mau disebutkan namanya dengan alasan privasi. Dia mengaku pernah berhubungan seksual dengan salah satu model yang ikut terlibat dalam prostitusi online yang sedang ramai belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Pria itu benar-benar telah memperlihatkan kepada kumparanSAINS riwayat chatting dirinya dengan model tersebut dan menunjukkan pula bukti transfer bank untuk jasa prostitusi online.
Ilustrasi prostitusi online (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prostitusi online (Foto: Shutterstock)
Menurut pria berusia 30 tahun yang berdomisili di Jakarta Selatan itu, ia pernah berhubungan seksual dengan model tersebut dengan tarif Rp 16 juta. Ia juga menambahkan, tarif termahal yang pernah ia bayar adalah Rp 40 juta untuk tidur dengan seorang artis perempuan yang namanya tidak mau ia sebutkan.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha moda transportasi itu kemudian mengungkapkan alasannya rela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk memakai jasa prostitusi online. “Penasaran itunya (alat kelaminnya) kayak gimana. Terus badannya kayak gimana. Sama lebih ke ‘Ohh gue udah pernah tidur sama dia’,” kata pria tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan bahwa awalnya dia hanya “penasaran” mencoba-coba prostitusi online tapi kemudian ketagihan.
Ketika ditanya apakah dengan bayar semahal itu kemudian rasa penasarannya terpenuhi, dia menjawab, “Kadang pengin lagi, kadang zonk.”
Dia juga mengatakan pernah menyesal mengeluarkan uang banyak untuk seks, tapi kemudian hal itu, menurutnya, membuatnya jadi semangat lagi untuk “cari uang.”
Ilustrasi prostitusi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prostitusi (Foto: Shutterstock)
Soal lingkaran pergaulannya, dia mengakui memang punya lingkaran kecil pertemanan yang sama-sama suka memakai jasa prostitusi online dan punya jaringan beberapa muncikari prostitusi online.
Dia mengaku memang suka saling pamer dengan lingkaran pertemanan kecilnya itu soal perempuan-perempuan mana saja yang pernah ia tiduri. Namun begitu, ia tidak pernah membagikan foto maupun video terkait aktivitasnya itu kepada orang lain karena tahu betul risiko dan bahayanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pria yang kini berstatus sebagai duda satu anak itu mengaku selalu memakai kondom saat berhubungan seksual karena tahu bahaya yang mungkin muncul akibat kegemaran seksnya tersebut dan rutin melakukan pemeriksaan deteksi HIV/AIDS setiap enam bulan sekali.
Ilustrasi prostitusi online (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prostitusi online (Foto: Shutterstock)
Sebuah riset di Amerika Serikat yang hasilnya telah dipublikasikan di International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology pada 2013 pernah mengungkap tipe pria seperti apa yang suka memakai jasa prostitusi.
Hasilnya, sebagian besar mereka telah menikah dan memiliki penghasilan di atas 120 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar per tahunnya. Selain itu, mereka biasanya punya ijazah S1 dan sering memikirkan soal seks dibanding kelompok pria lainnya. Beberapa hasil penelitian lainnya terkait hal ini pernah juga kumparanSAINS paparkan dalam tulisan-tulisan lain, antara lain di bawah ini.
ADVERTISEMENT