Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penyakit Pernapasan Misterius Kembali Melonjak di China, Serang Anak-anak
28 November 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 7 Desember 2023 9:30 WIB

ADVERTISEMENT
Kasus penyakit pernapasan misterius kembali meningkatkan di China utara, khususnya di kalangan anak-anak sehingga memicu kekhawatiran ancaman pandemi baru empat tahun setelah COVID-19 pertama kali muncul di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Otoritas Kesehatan China mengatakan bahwa peningkatan infeksi ini disebabkan oleh campuran virus yang sudah diketahui. Meski mereka belum mengungkap situasi sebenarnya, ahli mengatakan sejauh ini belum ada bukti kasus penyakit pernapasan di China disebabkan oleh virus baru.
Penyakit pernapasan misterius itu pertama kali melonjak pada 13 November 2023, menimpa banyak anak-anak. Pada Senin (13/11), sistem pengawasan penyakit publik ProMED melaporkan beberapa rumah sakit di China kebanjiran pasien anak-anak dengan gejala pneumonia. Tak hanya di kota Beijing, wabah pneumonia misterius ini juga menyerang anak-anak yang tinggal di timur laut provinsi Liaoning, China.
Komisi Kesehatan Nasional China menduga ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan penyakit pneumonia ini, di antaranya berakhirnya pembatasan COVID-19, datangnya musim dingin, dan penyebaran patogen lain termasuk influenza, pneumonia mikoplasma, dan virus.
Adapun gejala pneumonia tersebut meliputi demam, radang paru-paru tanpa batuk, bintil paru atau benjolan di paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi di masa lalu. Di sebuah rumah sakit anak di Beijing, para orang tua mengatakan bawah anak-anak mereka menderita pneumonia mikoplasma yang merupakan penyebab umum pneumonia pada anak-anak dan dapat diobati dengan antibiotik. Sampai saat ini belum ada laporan kematian yang disebabkan oleh gangguan pernapasan ini.
ADVERTISEMENT
Apa kata China dan WHO?
Kemunculan penyakit pernapasan misterius di China telah memicu kekhawatiran di masyarakat akan berulangnya pandemi yang disebabkan oleh virus baru. Pada Rabu (15/11), WHO meminta China memberikan banyak informasi tentang anak-anak yang menderita pneumonia.
Menanggapi seruan itu, otoritas kesehatan di Beijing mengatakan bahwa sampai saat ini peneliti belum menemukan patogen baru pada pasien pneumonia. Kendati begitu, WHO tetap meminta China untuk memberikan lebih banyak informasi dan memantau ketat tren virus seperti flu, RSV, dan Covid yang kemungkinan menjadi pemicu wabah gangguan pernapasan.
Sementara menurut ahli, datangnya musim dingin, berakhirnya pembatasan COVID-19 di China, dan kurangnya kekebalan tubuh pada anak memang bisa menjadi penyebab melonjaknya infeksi.
“Karena China mengalami lockdown yang jauh lebih lama dan lebih ketat dibandingkan dengan negara lain, maka gelombang ‘lockdown exit’ tersebut diperkirakan akan menjadi besar di China,” kata Francois Balloux, ilmuwan dari University College London.
ADVERTISEMENT
“Kecuali ada bukti baru yang menunjukkan sebaliknya, tidak ada alasan untuk mencurigai munculnya patogen baru,” tambah dia.
Sementara menurut Paul Hunter, peneliti dari University of East Anglia di Inggris, saat ini masih sedikit informasi untuk membuat simpulan. Namun secara keseluruhan, infeksi gangguan pernapasan kali ini bukan disebabkan oleh virus baru.
“Jika ya–disebabkan oleh virus baru–, saya memperkirakan akan melihat banyak infeksi pada orang dewasa. Beberapa infeksi yang dilaporkan pada orang dewasa menunjukkan adanya kekebalan dari paparan sebelumnya,” kata Hunter.
Saat ini, WHO menyarankan agar orang-orang di lokasi yang terkena dampak penyakit pernapasan untuk menjaga protokol kesehatan, termasuk vaksinasi, isolasi jika gejala muncul, dan melakukan tes atau memakai masker.