Pertama di Dunia, Suntik KB untuk Pria Bakal Dilakukan di India

25 November 2019 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KB Implan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KB Implan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, program pengendalian kelahiran dengan cara memberikan alat kontrasepsi atau kb yang disuntik pada pria akhirnya akan diterapkan di India.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Hindustan Times, para peneliti di India mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan uji klinis dari alat kontrasepsi pria yang dikenal sebagai reversible inhibition of sperm under guidance (RISUG) atau penghambatan sperma.
Tim ilmuwan memaparkan, alat kb ini bekerja dengan cara disuntik di dekat testis pria, dan efeknya diklaim bisa bertahan hingga 13 tahun. Sekarang, produk ini telah diserahkan kepada Pengendalian Obat Umum di India, yakni departemen yang bertanggung jawab untuk menyetujui obat-obatan di negara tersebut.
“Produk sudah siap, tinggal menunggu persetujuan saja,” ujar Dr RS Sharman, ilmuwan senior di Dewan Penelitian Medis India, yang juga melakukan penelitian ini kepada Hindustan Times.
Ilustrasi konsultasi dengan ahli. Foto: Thinkstock
Dalam uji cobanya, para peneliti melibatkan lebih dari 300 pria untuk menguji alat kontrasepsi suntik. Hasilnya, tingkat keberhasilan produk ini mencapai 97 persen dalam mencegah kehamilan.
ADVERTISEMENT
RISUG dapat menghambat sperma pria karena mengandung polimer. Polimer ini akan disuntik ke vas deferens, yakni tabung yang membawa sperma dari testis, sehingga zat ini akan menghalangi sperma untuk meninggalkan tabung.
Kini, para pejabat India akan menguji keabsahan RISUG, dan dibutuhkan waktu enam sampai tujuh bulan untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan guna memproduksi alat suntik kb ini.
Di Amerika Serikat, obat serupa yang diberi nama Vasalgel juga sedang dalam pengembangan. Pada tahun 2017, para peneliti AS menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa Vasalgel dapat secara efektif mencegah kehamilan pada monyet. Namun belum diketahui apakah Vasalgel akan efektif jika diberikan kepada manusia.