Polusi Suara Ancam Kehidupan Lebih dari 100 Spesies

24 November 2019 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Buaya. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buaya. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Penelitian dari Queens University Belfast mengungkap polusi suara yang disebabkan manusia (antropogenik) berpotensi mengancam kehidupan lebih dari 100 spesies hewan. Berbagai polusi suara itu bersumber mulai dari lalu lintas jalan raya hingga sonar bawah air.
ADVERTISEMENT
Efeknya, lingkungan di habitat spesies jadi terganggu dan berimbas pada perubahan tingkah laku beberapa hewan amfibi, burung, ikan, mamalia, hingga reptil. Peneliti menganggap polusi suara antropogenik perlu dikategorikan sebagai masalah lingkungan yang serius karena mempengaruhi hidup spesies air dan darat.
Senada dengan pernyataan itu, Badan Lingkungan Eropa (The European Environment Agency) menilai polusi suara sebagai masalah lingkungan yang mengancam kesejahteraan hidup manusia. Selain itu, polusi suara juga disebut-sebut merusak kesehatan dan penyebaran satwa liar di darat dan laut.
Ilustrasi Lumba-lumba Foto: NOAA NMFS/ Wikimedia Commons
Adapun studi terbaru ini menganalisis sekitar 500 efek polusi suara terhadap lebih dari 100 spesies. Peneliti menemukan bukti bahwa kebisingan suara berefek pada seluruh spesies yang dibagi mejadi 7 kelompok.
“Studi kuantitatif berskala besar ini menyediakan bukti signifikan bahwa polusi suara termasuk bentuk serius dari perubahan lingkungan akibat ulah manusia, menggambarkan bagaimana efeknya pada spesies air dan darat,” ujar pemimpin penelitian, Hansjoerg Kunc.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga menekankan, hasil studi ini dapat menjadi acuan untuk membuat kerangka pedoman bagi badan legislatif dalam meramu peraturan terkait saat aktivitas manusia dan hewan bersinggungan.
Ilustrasi reptil. Foto: MarPockStudios/pixabay
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebisingan dapat mengubah perilaku hewan dan menghilangkan suara alami ekosistem laut. Lumba-lumba telah terbukti berhenti makan dan melarikan diri dari suara kapal yang mendekat ke arahnya.
Bahkan penelitian juga mengungkap, polusi suara membuat kawanan burung tertekan hingga timbul gejala mirip PTSD (Post Traumatic Syndrome Disorder). Sementara di China, polusi suara mampu menghambat seekor panda raksasa mencari pasangan selama masa ovulasi.