Suara Kapal Laut Bisa Bikin Paus Bungkuk Berhenti Bernyanyi

29 Oktober 2018 8:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Bungkuk (Foto: Public domain pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Paus Bungkuk (Foto: Public domain pictures)
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan menemukan hal unik terkait paus bungkuk jantan yang tinggal di perairan sekitar Pulau Ogasawara, Jepang. Mamalia laut ini ternyata mengurangi atau menghilangkan 'nyanyian' mereka akibat suara bising kapal laut.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini menunjukkan bahwa polusi suara ternyata turut memberikan pengaruh terhadap makhluk laut. Penelitian sebelumnya menunjukkan kebisingan rata-rata, mulai dari ledakan seismik hingga sonar militer, akan meningkat 2,5 dB hingga 3 dB per dekade seperti dikutip Tech Times.
Kapal barang kontainer merupakan salah satu sumber utama dari polusi suara ini. Bahkan, beberapa suara kapal tersebut berimbas pada paus, mulai dari peningkatan stres, perubahan perilaku makan, dan meningkatkan atau menurunkan produksi suara.
Untuk menyelediki efek tersebut, tim peneliti dari berbagai lembaga di Jepang menggunakan perekam suara bawah laut untuk menangkap nyanyian paus bungkuk mulai dari Februari hingga Mei 2017. Mereka juga memeriksa dampak terhadap nyanyian paus ketika kapal laut lewat di perairan.
ADVERTISEMENT
Pelangi dari semburan napas paus bungkuk. (Foto: Domenic Biagini/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Pelangi dari semburan napas paus bungkuk. (Foto: Domenic Biagini/Instagram)
Hasil riset menunjukkan, ada sedikit paus bungkuk yang bernyanyi di area itu, terutama di kedalaman 500 meter di jalur pelayaran. Lebih lanjut, paus di dalam area 1.200 meter setelah kapal berlalu akan mengurangi atau bahkan berhenti bernyanyi sama sekali, yang sebagian besar berhenti selama 30 menit usai kapal melewatinya.
Hasil studi ini sudah dipublikasikan dan bisa dibaca di jurnal PLOS One.
Suara nyanyian paus sendiri memiliki peran penting, karena itu untuk berkomunikasi dengan paus lain, kawin, mencari mangsa, dan navigasi. Efek negatif dari suara bising kapal laut barang tidak hanya berdampak pada satu spesies saja, tetapi juga ke spesies lain.
Contoh paus baleen, yang menggunakan suara frekuensi rendah dalam berkomunikasi. Tak heran mereka cukup sensitif terhadap suara bising kapal laut yang juga berfrekuensi rendah.
ADVERTISEMENT