Rayyanah Barnawi, Astronaut Perempuan Pertama Arab Saudi yang ke Luar Angkasa

22 Mei 2023 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronot Arab Saudi Rayyanah Barnawi sebelum peluncuran Axiom Mission 2 (Ax-2) yang direncanakan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di Kennedy Space Center, Florida, AS.  Foto: Joe Skipper/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Astronot Arab Saudi Rayyanah Barnawi sebelum peluncuran Axiom Mission 2 (Ax-2) yang direncanakan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di Kennedy Space Center, Florida, AS. Foto: Joe Skipper/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rayyanah Barnawi menjadi perempuan Arab Saudi pertama di luar angkasa. Dia terbang bersama tiga astronaut lainnya menggunakan roket SpaceX menuju Stasiun Luar Angkasa (ISS) pada Minggu (21/5) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Barnawi bukan satu-satunya warga Arab Saudi yang meluncur ke ISS. Peneliti kanker payudara itu terbang ditemani dengan pilot pesawat tempur Ali al-Qarni yang merupakan seorang pria. Keduanya berangkat disponsori oleh pemerintah Arab Saudi.
Dua anggota lainnya adalah mantan astronaut NASA, Peggy Whitson, serta pebisnis sekaligus pembalap dan pilot asal AS, John Shoffner. Whitson sendiri memegang rekor astronaut dengan durasi kumulatif di ISS terlama, mencapai 665 hari.
Mereka akan sampai di ISS pada Senin (22/5) setelah 17 jam perjalanan menggunakan kapsul Dragon dan roket Falcon 9 dari SpaceX. Astronaut ini akan menjalankan misi sekitar satu minggu hingga kemudian mendarat kembali di lepas pantai Florida, AS.
Astronot Arab Saudi Rayyanah Barnawi dan Ali Al Qarni, bersama kru mereka Peggy Whitson dan John Shoffner berpose sebelum misi mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Florida, AS. Foto: Saudi Press Agency/via REUTERS
Selain semangat untuk penelitian yang akan dilakukannya di ISS, Barnawi berharap bisa berbagi pengalamannya dengan anak-anak selama berada di ISS.
ADVERTISEMENT
“Bisa melihat wajah mereka saat pertama kali melihat astronaut dari wilayah mereka sendiri itu sangat mendebarkan,” katanya, dikutip Al-Jazeera.
Di lain pihak, al-Qarni mengatakan dia selalu memiliki mimpi untuk menjelajahi yang tidak diketahui dan hanya mengagumi langit dan bintang-bintang.
“Ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk mengejar mimpi yang saya miliki, dan sekarang mungkin terbang di antara bintang-bintang,” katanya.
Axiom Mission 2 (Ax-2) di atas kapsul SpaceX Falcon 9 dan Dragon, membawa 4 awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, AS. Foto: Joe Skipper/REUTERS
Pasangan ini adalah yang pertama dari negara mereka yang ke luar angkasa sejak seorang pangeran Saudi melakukan perjalanan dengan pesawat ulang-alik Discovery pada 1985. Ketika sampai, mereka akan disambut di stasiun oleh seorang astronaut dari Uni Emirat Arab, Sultan al-Neyadi.
Ini bukanlah misi NASA, melaikan peluncuran komersial perusahaan luar angkasa swasta Axiom yang bermitra dengan NASA untuk mengirim astronaut ke ISS. Tujuannya adalah campuran menyediakan sewa kursi ISS untuk pariwisata dan penelitian swasta.
ADVERTISEMENT
Ini adalah salah satu strategi NASA dan mitra ISS lainnya untuk memaksimalkan fungsi ISS dari segi ventura. Pada tahun lalu Axiom meluncurkan tiga pebisnis dan satu pensiunan astronaut NASA untuk misi selama 2 minggu di ISS.
Astronaut yang dibawa Axiom memang menjalankan durasi lebih singkat daripada astronaut tipikal NASA, yang bisa 3 hingga 6 bulan.
Namun mereka tidak hanya berpariwisata. Di atas stasiun luar angkasa yang mengorbit di ketinggian 400 km dari Bumi tersebut, astronaut Axiom menjalankan misi penelitian sains. Mereka juga telah membawa perlengkapan riset dari Bumi bersama dengan kapsul mereka.
Astronot Arab Saudi Rayyanah Barnawi sebelum peluncuran Axiom Mission 2 (Ax-2) yang direncanakan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di Kennedy Space Center, Florida, AS. Foto: Joe Skipper/REUTERS