Reaksi Pilu Anak Gajah saat Keluarga Mati: Goyangkan dan Endus Tubuh Induknya

25 Mei 2022 8:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah gajah berjalan di suaka Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT) di Provinsi Phetchaburi, Thailand. Foto: Jiraporn Kuhakan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah gajah berjalan di suaka Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT) di Provinsi Phetchaburi, Thailand. Foto: Jiraporn Kuhakan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan mencoba menyelidiki interaksi dan respons gajah Asia terhadap kematian lewat sebuah video di YouTube. Hasilnya, gajah Asia yang kehilangan keluarganya ternyata menunjukkan reaksi yang cukup memilukan.
ADVERTISEMENT
Secara emosional, gajah adalah hewan yang cerdas. Mereka dikenal sering menunjukkan kesedihan ketika pasangannya mati. Sebelumnya, para ilmuwan telah mendokumentasikan gajah liar Afrika yang tertarik pada sisa-sisa tulang kerabatnya.
Namun, tidak banyaknya dokumen membuat ilmuwan sulit untuk memantau perilaku hewan di alam liar. Untuk gajah Asia, ini bahkan jauh lebih sulit lagi karena gajah mendiami hutan yang sulit ditangkap kamera.
Untuk mencari tahu bagaimana reaksi gajah Asia pada kematian, para peneliti mencari kata kunci di YouTube terkait dengan gajah yang berduka, seperti “elephant death” dan “elephant responding to death”. Mereka kemudian mengkurasi video menjadi 24 klip yang menampilkan perilaku berkabung. Ilmuwan kemudian mengamati secara detail video yang menampilkan gajah berduka tersebut.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science, mengendus dan menyentuh gajah yang sudah meninggal adalah perilaku paling umum. Perilaku lainnya saat gajah berduka adalah mengeluarkan suara bising, di mana suara bising merupakan respons akan kematian gajah lain dan kelompok biasanya berkumpul di sekitar bangkai sembari membuat suara menderu atau terompet.
Dalam tiga kasus, induk dan anak gajah yang sekarat terlihat menendang gajah tersebut. Jenis reaksi ini juga terjadi dalam konteks non-kematian. Misalnya, setelah melahirkan.
Beberapa video lain bahkan menunjukkan reaksi gajah yang tidak biasa yang hanya diceritakan berdasarkan kabar burung, seperti betina dewasa membawa-bawa anaknya yang sudah mati. Reaksi ini mungkin menunjukkan bahwa gajah itu sadar kematian juga akan menimpa dirinya.
ADVERTISEMENT
“Membawa itu sendiri dapat menunjukkan bahwa mereka sadar bahwa ada sesuatu yang salah dengan anak sapi itu,” kata Dr Sanjeeta Pokharel, penulis pertama makalah dan ahli biologi dari Institut Biologi Konservasi Smithsonian sebagaimana dikutip The New York Times.
Penelitian ini menyoroti pentingnya data video open-source untuk mengamati alam di sekitar kita, terutama karena ada perdebatan apakah hanya manusia yang memiliki pemahaman tentang kematian? Atau apakah hewan juga sadar akan kematian yang akan datang kapan saja?