Riset: Bermimpi Bantu Otak Hapus Ingatan Tak Berguna

22 September 2019 9:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tidur dan bermimpi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur dan bermimpi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat tertidur pulas, sel-sel otak kita ternyata bekerja cukup aktif untuk menghapus ingatan. Hal ini diungkapkan oleh kelompok peneliti yang tengah menyelidiki lebih dalam lagi tentang penyakit alzheimer.
ADVERTISEMENT
Otak menjalankan fungsinya untuk membersihkan ingatan pada saat kita tersadar. Semacam ada proses menyeleksi mana ingatan yang harus dihapus atau tetap disimpan di saat kita terlelap.
Memori yang hilang kemudian menjelaskan mengapa manusia bisa lupa. Dalam jurnal Science, peneliti telah menegaskan hal itu. Hanya saja, baru sedikit yang terungkap tentang bagaimana proses menghapus ingatan bisa terjadi di saat kita terlelap dengan pola tidur yang berbeda-beda.
Sekelompok peneliti berhasil menemukan fakta bahwa dengan pola tidur rapid eye movement (REM), yakni tidur dengan otak yang masih aktif bekerja sebagai cikal bakal mimpi, terdapat sel-sel saraf khusus yang tampaknya berperan aktif untuk menghapus ingatan.
Kita mengenal adanya neuron penghasil hormon konsentrat melanin di dalam otak manusia. Letaknya berada di hipotalamus, yakni bagian otak yang bertanggung jawab membuat kita bisa tertidur, memiliki nafsu makan, dan emosi.
Ilustrasi sedang bermimpi Foto: Pixabay
Riset sebelumnya telah menyebutkan bahwa sel-sel ini dapat membantu mengendalikan pola tidur REM dengan mengaktifkan hormon Melanin-concentrating (MCH), yang mampu mengatur fungsi fisiologis manusia terkait relaksasi tubuh dan perasaan.
ADVERTISEMENT
Dalam studi terbaru kali ini, peneliti melakukan sebuah uji coba pada tikus dan mengamati ada 52,8 persen hormon MCH yang terlihat aktif saat tikus-tikus ini memiliki pola tidur REM. Jika dibandingkan dengan tikus yang tidak tidur, makan hormon yang aktif hanya sekitar 35 persen.
Peneliti kemudian mencoba mengaktifkan dan menonaktifkan hormon MCH ketika melakukan uji ingatan. Sel-sel MCH ini kemudian mengirimkan perintah kepada hipokampus, yakni bagian dari otak besar yang berfungsi untuk menyetop proses pembentukan ingatan.
Thomas Kilduff, salah seorang peneliti dalam studi ini sekaligus Direktur Center for Neuroscience dari Stanford Research Intitute International, Amerika Serikat, mengaku terkejut saat mendapati tikus berkinerja lebih baik dalam tugas belajar dan mengingat ketika sel-sel MCH terhambat.
ADVERTISEMENT
"Hasil ini menunjukkan bahwa aktivasi hormon MCH dapat mengganggu konsolidasi memori - yaitu, hormon MCH yang berkontribusi menghapus ingatan yang membuat orang lupa," jelas Kilduff, dikutip dari Newsweek.
"Penelitian terbaru yang diuji coba pada hewan dengan penyakit alzheimer menunjukkan bahwa tidur yang terganggu dapat menyebabkan beta-amyloid, protein yang terkait dengan kondisi neurodegeneratif, menumpuk lebih cepat di otak dan sebaliknya, tidur yang lelap jusru dapat memperlambat proses ini," kata Kilduff.
Lalu apakah penelitian ini juga mampu menjelaskan mengapa manusia bisa dengan mudah melupakan mimpinya? Sayangnya, Kilduff tak bisa menjawabnya karena subjek dalam riset ini adalah tikus.
Ia bersama tim tentu tidak bisa menanyakan kemungkinan tersebut pada subjek penelitian mereka. Namun, yang jelas hormon MCH hanya aktif selama kita tidur dengan pola REM atau bermimpi.
ADVERTISEMENT