Riset: Bunyi Mesin Pengering Tangan Berbahaya bagi Pendengaran Anak

6 Agustus 2019 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin pengering tangan. Foto: Mike Mozart/Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Mesin pengering tangan. Foto: Mike Mozart/Flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mesin pengering tangan atau populer disebut handryer kini mudah ditemui di toilet tempat umum seperti mal dan hotel. Namun kepraktisan pengganti tisu ini ternyata tidak bisa dinikmati oleh semua orang, termasuk oleh Nora Keegan, bocah perempuan asal Calgary, Kanada.
ADVERTISEMENT
Menurut pengalaman pribadi bocah 13 tahun itu, suara bising yang ditimbulkan mesin pengering tangan telah membuat telinganya terganggu.
“Terkadang, setelah menggunakan pengering tangan telingaku akan berdengung,” kata Nora Keegan sebagaimana diberitakan National Public Radio. “Aku pun memperhatikan anak-anak lain tidak mau menggunakan pengering tangan dan mereka akan menutup telinga saat menggunakannya.”
Nora Keegan saat mempresentasikan risetnya pada 2016 lalu. Foto: Keegan Family
Berangkat dari pengalamannya tersebut, Nora lantas melakukan sebuah penelitian dengan menguji volume suara mesin pengering tangan. Saat memulai riset tersebut usianya masih 9 tahun. Nora merasa penasaran ingin mencari tahu apakah suara yang dikeluarkan mesin pengering tangan berpotensi merusak pendengaran anak-anak.
Dugaan Nora pun terbukti. Mesin pengering tangan ternyata memang berbahaya bagi telinga anak-anak. “Pengering tangan menimbulkan suara yang amat keras. Terlebih tinggi anak-anak pada umumnya (membuat telinga mereka) sejajar dengan tempat udara (dari mesin pengering) tersebut keluar,” jelas Nora.
ADVERTISEMENT
Maksudnya, saat anak-anak menggunakan mesin pengering tangan, posisi telinga mereka berdekatan dengan sumber suara bising dari mesin pengering tangan. Hal ini tentu akan mengganggu mengingat telinga anak-anak yang lebih sensitif dibandingkan orang dewasa.
Nora sangat serius menggarap risetnya ini. Ia mengerahkan waktunya untuk mengunjungi lebih dari 40 kamar mandi umum di Alberta, Kanada, demi penelitian ini. Bocah perempuan itu menggunakan pengukur desibel profesional untuk mengukur tingkat suara pengering tangan dari berbagai ketinggian dan jarak.
Nora Keegan saat melakukan risetnya pada 2016 lalu. Foto: Keegan Family
Secara mengagumkan, Nora yang mendapat julukan sebagai ilmuwan muda ini mempresentasikan hasil penelitiannya tersebut di Calgary Youth Science Fair awal tahun ini. Selain itu, makalah hasil penelitiannya ini juga telah diterbitkan di jurnal Paediatrics & Child Health yang diterbitkan pada 17 Juni 2019. Bisa dibilang, penelitian yang memakan waktu hampir dua tahun sejak 2015 hingga 2017 itu telah terbayar manis.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitiannya, Nora menemukan bahwa mesin pengering tangan bertipe Xlerator dan dua jenis lainnya seperti Dyson Airblade merupakan ancaman terbesar bagi pendengaran anak-anak. Jenis mesin pengering tangan yang disebutkan tadi mengeluarkan suara melebihi 100 desibel. Volume yang mencapai angka tersebut bisa menyebabkan kesulitan belajar, kesulitan berkonsentrasi, hingga yang paling parah adalah pecahnya gendang telinga.
“Hasil pengukuran tertinggi yang aku dapat adalah 121 desibel dari mesin pengering tangan model Dyson Airblade,” kata Nora. “Hal ini tentu tidak baik sebab Departemen Kesehatan Kanada bahkan melarang penjualan mainan anak-anak yang menimbulkan suara melebihi 100 desibel karena mereka paham itu dapat merusak pendengaran anak-anak.”
Pihak Dyson sebagai salah satu produsen dari mesin pengering tangan yang disebut Nora dalam penelitiannya pun angkat bicara. Melalui surat elektronik yang ditujukan kepada National Public Radio, perusahaan teknologi yang bermarkas di Inggris itu memberikan klarifikasi.
ADVERTISEMENT
Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah menunjuk seorang Insinyur akustik untuk bertemu langsung dengan Nora dalam rangka mendiskusikan hasil temuannya tersebut. Sayangnya, Excel Dryer sebagai perusahaan yang menjual mesin pengering tangan Xlerator masih enggan memberikan komentar hingga berita ini dipublikasikan.
Sebagaimana disebutkan dalam penelitian Nora tersebut, jumlah mesin pengering tangan dengan tingkat suara yang keras lebih banyak dipasang sejajar dengan tinggi tubuh anak-anak dibandingkan dipasang setara dengan tinggi tubuh orang dewasa.
Nora pun berharap temuannya ini akan memicu lebih banyak lagi penelitian serupa sehingga mampu mendorong pemerintah Kanada untuk lebih tegas mengatur tingkat kebisingan untuk mesin pengering tangan. Setelah melakukan penelitian yang tidak sebentar itu, saat ini Nora tengah menikmati masa rehatnya. Liburan musim panasnya ia manfaatkan sebagaimana bocah yang masih berusia 13 tahun.
ADVERTISEMENT