Riset: Diabetes Lebih Mematikan untuk Wanita

10 Desember 2019 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diabetes. Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diabetes. Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sebuah riset terbaru, peneliti menemukan bahwa risiko kematian akibat penyakit diabetes lebih mungkin dialami oleh kaum wanita dibandingkan pria. Ini berlaku ketika penderita diabetes sebelumnya juga memiliki riwayat penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Pada kaum hawa, diabetes memiliki keterkaitan kuat dengan penyakit jantung. Biasanya, penyakit jantung diderita 15 tahun sebelum si penderita juga divonis mengidap diabetes.
Peneliti mengungkapkan ada lebih banyak wanita yang meninggal dunia akibat diabetes dibandingkan pria. Tingkat perbandingannya di seluruh dunia yakni 2,1 juta berbanding 1,8 juta per tahun.
Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung yang paling umum dan mematikan bagi para penderita diabetes. Peneliti menyebut, wanita yang mengidap diabetes memiliki risiko kematian 1,5 kali lebih tinggi akibat penyakit jantung koroner dibandingkan pria yang tidak mengidap diabetes.
Ilustrasi diabetes. Foto: StevePB/pixabay
Gejala awal penyakit jantung yang dirasakan penderita diabetes tipe 2 adalah penyakit arteri perifer, yakni sebuah kondisi di mana aliran darah ke tungkai tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah yang berasa dari jantung (arteri). Dampaknya, tungkai akan kekurangan pasokan darah sehingga terasa sakit terutama saat berjalan. Yang paling parah, penyakit arteri perifer juga membuat si pasien berisiko diamputasi kakinya.
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti, gejala yang timbul berupa penyakit arteri perifer inilah yang umum terjadi pada wanita. Risikonya terjadi pada wanita bahkan 1,8 kali lebih tinggi dibandingkan pada pria.
Gejala lainnya adalah gagal jantung. Wanita yang mengidap diabetes tipe 2 memiliki risiko gagal jantung lima kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat diabetes. Sedangkan pria yang mengidap diabetes memiliki risiko gagal jantung dua kali lebih tinggi dibandingkan pria yang tak menderita penyakit tersebut.
Menurut laporan Health 24, peneliti kini tengah berupaya mencari tahu penyebab gagal jantung yang lebih umum terjadi di antara wanita pengidap diabetes dibandingkan pria yang juga memiliki riwayat penyakit yang sama. Hal itu terungkap dalam studi yang diterbitkan European Journal of Preventive Cardiology.
Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock
Para peneliti yang menggarap riset tersebut juga menyebut bahwa jumlah orang yang mengidap diabetes kemungkinan akan melonjak menjadi 629 juta jiwa di seluruh dunia pada tahun 2040 mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasinya, peneliti mengungkap gaya hidup merupakan kunci utama melawan diabetes. Jika sudah terlanjur menderita diabetes, penting bagi seseorang untuk mencari cara mencegah komplikasi jantung.
"Dengan meningkatnya tingkat obesitas di masyarakat kita, kita telah melihat peningkatan besar dalam prevalensi diabetes. Kita tahu bahwa diabetes tipe 2 adalah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup, sehingga kita dapat menghentikannya dengan gaya hidup yang lebih baik," ujar salah satu peneliti Joline Beulens, dari Pusat Medis Universitas Amsterdam, Belanda, sebagaimana diberitakan Health 24.
"Manajemen gaya hidup adalah pengobatan lini pertama untuk pasien yang menderita diabetes," kata Beulens.
"Jika gaya hidup tidak cukup mengontrol kadar (gula darah) glukosa dan risiko komplikasi, maka pengobatan penurun glukosa harus dimulai sebagai terapi lini kedua,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT