Bahaya Main Smartphone Sebelum Tidur: Kadar Gula Darah Naik

4 Desember 2019 13:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain smartphone. Foto: REUTERS / Mike Blake
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain smartphone. Foto: REUTERS / Mike Blake
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para ahli kesehatan biasa menyarankan penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2, untuk mengontrol pola makannya dan memperbanyak olahraga agar kadar gula darah terjaga. Diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika tubuh kehilangan kendali atas pengaturan jumlah gula dalam darah.
ADVERTISEMENT
Selain diet dan beraktivitas fisik secara teratur, penderita diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menghindari penggunaan smartphone sebelum tidur. Saran kurangi main smartphone pada malam hari ini berasal dari hasil riset yang dilakukan tim peneliti The Ohio State University Wexner Medical Cente di Columbus, Ohio, AS.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Physiology & Behaviour itu menyebutkan, memakai smartphone, tablet, dan gadget lainnya satu jam sebelum tidur di malam hari berdampak pada lonjakan kadar gula darah. Naiknya kadar gula darah tersebut dipicu paparan cahaya buatan dari perangkat elektronik.
Ilustrasi Smartphone. Foto: Shutterstock
“Bahkan pada level yang Anda anggap tidak berbahaya, paparan cahaya pada malam hari dapat memicu sejumlah masalah kesehatan,” ujar Kathryn Russart, salah satu anggota tim penelitian, seperti dikutip Daily Express. “Cahaya di malam hari adalah pengganggu kelenjar endokrin.”
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, bahwa ritme sirkadian tubuh atau jam biologis tubuh berjalan dalam siklus 24 jam. Ini membantu tubuh mengelola ritme hormon secara teratur dalam jaringan endokrin.
Namun ketika otak terpapar cahaya pada malam hari, ritme sirkadian ini menjadi terganggu sehingga tubuh lebih sulit untuk tertidur. Akibatnya, kerja organ tubuh tak berfungsi dengan baik, termasuk saat pengaturan kadar gula dalam darah.
Alat cek gula darah. Foto: Shutterstock
Demi kesehatan, para ahli menyarankan seseorang harus menjaga cahaya hanya kurang dari lima lux di malam hari agar ritme sirkadian tetap sinkron. Menggunakan ponsel, tablet, bahkan televisi sebelum tidur dapat membuat tubuh terpapar cahaya hingga 40 lux.
“Anda dapat menggunakan kacamata peredup cahaya terang, banyak dijual secara online untuk membantu mengurangi paparan cahaya biru dari elektronik,” kata Elena Christofides, ahli endokrinologi.
ADVERTISEMENT
Christofides juga menyarankan memakai kacamata tersebut saat jam makan malam, termasuk ketika pengguna sedang memakai komputer, smartphone, iPad, atau menonton televisi.
com-Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock
Menurut laporan Statista, pengguna smartphone di Amerika Serikat mencapai 257,3 juta orang pada 2018. Sementara itu, ada lebih dari 30 juta warga AS yang menderita diabetes dengan 90 persen hingga 95 persen di antaranya hidup dengan diabetes tipe 2.
Perbedaan mendasar dari kedua penyakit ini, terletak pada penyebabnya. Penyakit diabetes tipe 1 disebabkan kerusakan organ pankreas sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 dipicu ketidakmampuan hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah.