Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Riset: Orientasi Seksual Seseorang Bisa Diketahui dari Jari Tangannya
22 Oktober 2018 7:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah riset yang dilakukan oleh tim peneliti dari University Essex mengungkapkan bahwa ada cara mudah untuk mengetahui orientasi seksual seseorang, yaitu melalui jari-jarinya.
ADVERTISEMENT
Riset yang hasilnya telah dipublikasikan di Archives of Sexual Behaviour ini dilakukan pada 18 pasang perempuan kembar dan 14 pasang laki-laki kembar. Setiap pasangan tersebut memiliki orientasi seksual yang berbeda.
Menurut riset ini, perempuan yang menyukai sesama jenis memiliki jari-jari di tangan kiri yang lebih maskulin dibandingkan perempuan yang heteroseksual. Apa yang dimaksud dengan jari-jari yang lebih maskulin?
Sebelumnya, terdapat hasil sebuah riset lainnya yang mengatakan bahwa perbedaan panjang antara jari manis dengan jari telunjuk di tangan kiri terjadi karena testosteron. Laki-laki umumnya memiliki jari manis yang lebih panjang daripada jari telunjuknya.
Sementara itu, perempuan pada umumnya memiliki jari manis dan jari telunjuk yang sama panjang. Karena itulah, menurut riset ini, perempuan penyuka sesama jenis umumnya memiliki jari manis yang lebih panjang daripada jari telunjuk di tangan kirinya.
ADVERTISEMENT
"Kembar identik yang memiliki kesamaan gen 100 persen, bisa memiliki orientasi seksual berbeda karena adanya faktor lain selain genetik,” kata penulis studi, Dr. Tuesday Watts dilansir BBC.
"Karena ada hubungan antara kadar hormon dan perbedaan panjang jari, melihat tangan seseorang bisa memberikan petunjuk mengenai seksualitas mereka."
Meski ini merupakan hasil sebuah riset ilmiah, IFL Science menyarankan agar tidak menelan hasil studi ini secara mentah-mentah karena beberapa alasan.
Alasan yang pertama adalah riset ini dilakukan dengan jumlah peserta studi yang terlalu sedikit, sehingga sulit untuk menarik asumsi pada populasi umum.
Kedua, sebenarnya teori yang menghubungkan antara panjang jari dengan testosteron, atau yang disebut juga dengan hipotesis Manning, masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
ADVERTISEMENT