Rolls-Royce Akan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan untuk Pangkalan Manusia

19 Maret 2023 15:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Rolls Royce  Foto:  REUTERS/Darren Staples
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Rolls Royce Foto: REUTERS/Darren Staples
ADVERTISEMENT
Perusahaan Rolls-Royce menerima dana investasi riset dari Badan Antariksa Inggris (UK Space Agency/UKSA) guna membangun reaktor nuklir yang akan dimanfaatkan para astronauts untuk hidup dan bekerja di pangkalan manusia di Bulan.
ADVERTISEMENT
UKSA telah memberi Rolls-Royce dana segar sebesar 2,9 juta poundsterling (sekitar Rp 54,3 miliar) untuk membangun reaktor, menyusul studi tahun lalu senilai 249.000 poundsterling yang juga didanai oleh UKSA.
Para ilmuwan dan teknisi Rolls-Royce sedang mengerjakan program Micro-Reactor, yang akan melihat bagaimana tenaga nuklir suatu hari nanti dapat mendukung penuh energi di pangkalan Bulan. Ia diharapkan dapat menyediakan energi yang cukup untuk komunikasi, penunjang kehidupan, dan eksperimen, dari pangkalan manusia di Bulan.
Reaktor nuklir itu diharapkan siap pada 2029. Untuk merealisasikannya, Rolls-Royce bekerja sama dengan universitas ternama dari Inggris, termasuk Oxford, Bangor, Sheffield, dan Brighton.
Ilustrasi bulan. Foto: Fernando Astasio Avila/Shutterstock
Menteri Sains, Inovasi, dan Teknologi Inggris, George Freeman, mengatakan, proyek itu adalah tanda lain bahwa Inggris adalah "kekuatan utama dalam ilmu pengetahuan keantariksaan."
ADVERTISEMENT
Dr. Paul Bate, Kepala Eksekutif UKSA, mengatakan, penelitian oleh Rolls-Royce ini diharapkan dapat meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia yang berkelanjutan di Bulan, sekaligus meningkatkan sektor luar angkasa Inggris yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan investasi lebih lanjut.
Aksi Inggris, UKSA, dan Rolls-Royce, ini diumumkan saat Badan Antariksa AS, NASA, tengah mendorong program Artemis-nya , yang fokus melakukan "kehadiran berkelanjutan di Bulan untuk mempersiapkan misi ke Mars."
NASA bekerja dengan sejumlah mitra internasional dan komersial untuk misi Artemis. Langkah ini adalah upaya lanjutan dari prestasi AS yang sukses membawa Neil Armstrong sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan pada Juli 1969.