Rumah Sakit di Kanada Kirim Paru-paru Donor Pakai Drone, Begini Caranya

26 Desember 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menerbangkan drone saat mendung Foto: kckate16/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menerbangkan drone saat mendung Foto: kckate16/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi semakin dirasakan. Kini giliran sebuah rumah sakit di Kanada, Toronto Western Hospital, yang mencoba memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
Mereka mengirim paru-paru donor ke Toronto General Hospital menggunakan sebuah drone. Cuma butuh 5 menit bagi drone untuk mengantarkan paru-paru dari Toronto Wastern Hospital ke Toronto General Hospital, dan organ pun berhasil ditransplantasikan ke pasien dengan fibrosis paru.
Mengirim organ manusia seperti paru-paru dan jantung bukanlah pekerjaan mudah. Ada banyak risiko yang bisa terjadi, apalagi organ-organ tersebut tergolong langka dan susah didapat. Saat ini ada ratusan orang di seluruh dunia berada dalam daftar tunggu untuk mendapatkan organ donor, dan banyak di antaranya meninggal sebelum mereka menerimanya.
Selain langka, banyak organ yang terbuang sia-sia karena keterlambatan pengiriman. Transportasi adalah salah satu dari banyak hambatan untuk mengirim organ yang sehat kepada yang membutuhkan. Meski sudah menggunakan ambulans, ini masih memakan waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
Dengan dikembangkannya Science Robotics seperti drone membawa harapan baru bagi dunia kesehatan. Transfer organ pertama yang dilaporkan menggunakan drone adalah ginjal, diberikan kepada pasien berusia 44 tahun yang menderita penyakit ginjal selama delapan tahun.
Lebih cepat organ ditransplantasikan, lebih baik pula kualitasnya. Ginjal, misalnya, bisa bertahan 48 jam di luar tubuh, sementara jantung dan paru-paru hanya bisa bertahan 4-6 jam setelah orang meninggal dunia. Artinya, dibutuhkan waktu sangat cepat agar organ bisa segera didonorkan kepada pasien.
Melihat hambatan-hambatan ini, para peneliti dari University Health Network, Toronto, membuat terobosan baru dengan menciptakan pengirim organ yang bisa dikendalikan dengan remote control, yakni menggunakan Drone M600 Pro yang sudah dimodifikasi.
Modifikasi dilakukan dengan mencopot roda drone untuk mendarat. Drone juga diberi beberapa alat pelengkap, seperti penambahan sistem parasut, kamera, lampu, dan pelacak GPS, di mana total beratnya mencapai 25 kilogram.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 400 penerbangan uji coba telah dilakukan di antara kedua rumah sakit tersebut. Ada beberapa hambatan yang kadang dialami drone, dan ini berkaitan dengan cuaca. Yang pasti, drone bisa bekerja dengan baik dalam kondisi lingkungan tanpa hujan, angin, dan jarak pandang yang mendukung.
Uji coba pengiriman organ paru-paru kali ini berjalan lancar. Organ berhasil ditranplantasikan pada pasien berusia 63 tahun. Dia kembali pulih dua hari setelah menerima donor tersebut.
Adapun jarak antara Toronto Western Hospital ke Toronto General Hospital sekitar 1,5 kilometer. Tidak terlalu jauh, bahkan kalau organ dikirim pakai ambulans juga tidak membutuhkan waktu lama.
Namun, keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa mengirim organ pakai drone bisa jadi solusi di masa depan untuk meminimalisasi waktu tempuh sehingga banyak pasien yang bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT