Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Seberapa Kuat Tekanan Air di Kedalaman 838 Meter, Tempat KRI Nanggala Tenggelam?
26 April 2021 2:20 WIB

ADVERTISEMENT
Lokasi tenggelam kapal selam KRI Nanggala 402 akhirnya terdeteksi. Menurut keterangan TNI, kapal selam yang hilang sejak Rabu (21/4) itu berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Dari tangkapan citra kendaraan bawah air (Remotely operated underwater vehicle/ROV) dari kapal penyelamat MV Swift Rescue milik Singapura, kapal selam KRI Nanggala 402 sudah terbelah menjadi 3 bagian besar.
ROV pun menangkap citra gambar berupa kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK-11. Atas bukti ini, TNI memastikan bahwa 53 awak KRI Nanggala 402 gugur dalam kecelakaan tersebut.
Lokasi 838 meter di bawah laut sendiri jauh dari ambang batas kemampuan KRI Nanggala 402. Kapal selam yang sudah berumur 44 tahun itu cuma mampu menahan kedalaman hingga 500 meter di bawah laut.
Hingga saat ini, tidak jelas penyebab dan bagaimana bisa KRI Nanggala 402 turun jauh di bawah ambang batas aman. Yang jelas, semakin dalam kita turun ke bawah laut, akan semakin besar tekanan yang kita dapatkan. Berapakah?
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan lembaga penelitian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tekanan air akan bertambah 1 atmosphere (atm) setiap kita turun 10 meter ke bawah laut. Satu atm setara dengan daya 10332.27 kg/m2.
Itu berarti, di lokasi KRI Nanggala berada saat ini, tekanan air di sekitarnya berjumlah 83 atm. Jumlah daya tekan tersebut sangat jauh melampaui batas kemampuan tubuh manusia. Jika dicontohkan, tekanan sebesar itu sama dengan kamu diinjak sekitar 200 gajah dewasa dalam satu waktu.
Hingga saat ini, para ilmuwan memang belum mencari tahu seberapa kuat tubuh manusia mampu menahan daya tekan air di bawah laut. Namun, kedalaman 838 meter di bawah laut sangat jauh dibandingkan rekor selam terdalam yang mampu dilakukan manusia.
ADVERTISEMENT
Rekor terdalam saat ini untuk scuba diving dipegang penyelam Mesir Ahmed Gabr. Pada tahun 2014, Gabr turun ke kedalaman 332 meter di lepas pantai Dahab, Mesir, dengan bantuan beberapa silinder yang diisi dengan obat Trimix.
Sedangkan rekor kedalaman freediving dengan bantuan jatuh ke tangan Herbert Nitsch, yang mencapai kedalaman 253 meter pada tahun 2012. Namun, Nitsch mesti membayar prestasinya dengan rehabilitasi selama berbulan-bulan setelah terjangkit penyakit dekompresi ekstrem saat balik ke permukaan.
Adapun pemegang rekor penyelaman bebas diraih William Trubridge, setelah berhasil menyelesaikan penyelaman hingga 124 meter di Bahama pada tahun 2016.
Dengan contoh ‘orang-orang terdalam’ di Bumi tersebut, manusia tidak pernah berada di kondisi lebih dari 33 atm tanpa kendaraan pelindung. Tekanan air yang luar biasa besar di bawah laut diprediksi bakal menekan tubuh orang, menyebabkan setiap ruang yang berisi udara di tubuh, seperti paru-paru, menjadi runtuh.
ADVERTISEMENT
Dengan keadaan seperti itu, dapat dipastikan seluruh awak KRI Nanggala gugur.
"Dengan kesedihan yang mendalam, saya selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board di KRI Nanggala telah gugur," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bali, Minggu (25/4).
"Rasa duka cita tersebut juga kami tujukan kepada seluruh keluarga besar Hiu Kencana pada khususnya, serta seluruh keluarga besar TNI Angkatan Laut pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima seluruh amal ibadah dan pengabdian saudara-saudara," tutup dia.