Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tak bisa disangkal bahwa bayi sangat menyukai Air Susu Ibu (ASI). Padahal, mungkin rasanya tak selezat minuman boba atau jus mangga.
ADVERTISEMENT
Tapi kenapa bayi suka ASI? Seperti apa rasa ASI? Apa saja kandungan dalam ASI yang sangat penting untuk bayi? Dan apakah bisa dikonsumsi orang dewasa? Mari kita bahas lebih dalam tentang seluk-beluk ASI.
ASI rasanya sangat berbeda dengan susu sapi. Bisa lebih encer atau lebih creamy, tergantung waktu. Rasa ASI bisa berbeda-beda pada setiap orang. Rasa dan tekstur ASI biasanya dipengaruhi oleh pola makan ibu menyusui. Kebanyakan orang dewasa yang pernah mencoba ASI mengatakan bahwa rasanya manis dan lembut.
Baik ASI maupun susu sapi sebenarnya memiliki komponen yang sama, termasuk laktosa gula susu. Menurut Nutrients, susu sapi mengandung lebih banyak lemak, mineral, dan protein. Sementara ASI, selain mengandung nutrisi yang ada di susu sapi, dia juga mengandung antibodi, sel punca, enzim, dan hormon yang dirancang khusus untuk tahun pertama kehidupan bayi. Susu sapi juga memiliki nutrisi ini, cuma hanya berlaku untuk bayi sapi.
ADVERTISEMENT
Rasa lembut ASI kemungkinan berasal dari kandungan lemaknya, berkisar 3,5% hingga 4,5% lemak. Susu sapi memiliki kandungan lemak berkisar 3,45%. ASI keluar dari payudara dalam keadaan hangat, kira-kira pada suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius.
Namun seperti halnya susu sapi, ASI bisa basi jika dibiarkan terlalu lama sehingga berbau busuk dan terasa pahit. Selain itu, dalam sebuah ulasan di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa menyimpan ASI, termasuk membekukan dan mencairkannya, dapat mengubah komposisi vitamin dan mineral sehingga memengaruhi rasa ASI.
Faktor apa saja yang memengaruhi rasa ASI?
Saat tubuh memproduksi ASI, dia akan menciptakan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, sekaligus memasukkan sel-sel hidup ke dalam ASI untuk diteruskan ke bayi. Nutrisi dan sel mana yang dimasukkan tergantung pada apa yang dibutuhkan bayi saat tumbuh, terutama dalam enam minggu pertama kehidupan, kata dr. Alex Mieses Malchuck, dokter keluarga di UNC Family Medicine Center, North Carolina, AS.
ADVERTISEMENT
“Susu pertama disebut kolostrum, dan itu sangat unik,” kata Mieses Malchuck sebagaimana dikutip Live Science. “Jumlahnya sedikit, tetapi mengandung khasiat tinggi dan penting untuk bayi yang baru lahir.”
Susu kolostrum sangat rendah gula tetapi tinggi komponen yang bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh, termasuk imunoglobulin A atau sejenis antibodi. Setelah kolostrum, sekitar satu atau dua minggu pasca-melahirkan, ASI akan berubah menjadi "susu transisi," yakni ASI yang memiliki lebih banyak gula dan elektrolit.
Empat hingga enam minggu kemudian susu transisi akan berubah lagi menjadi ASI yang disebut “susu matang”, di mana komposisi nutrisinya termasuk gula, lemak, vitamin, dan mineral. Susu matang akan bertahan hingga anak mencapai usia balita. Kendati begitu, ASI matang dapat dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari. Jika ibu menyusui terserang flu, antibodi yang diproduksi oleh tubuh akan ditemukan dalam ASI. Nutrisinya juga akan bergantung pada makanan yang ibu konsumsi.
ADVERTISEMENT
Apakah gaya hidup memengaruhi rasa ASI?
Rasa ASI dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan pola makan, serta kebiasaan merokok dan minum seseorang. Menurut Journal of Human Lactation, rasa yang kuat seperti bawang putih, mint, cabai, dan makanan tinggi gula atau garam dapat mengubah rasa ASI. Bahan-bahan ini juga bisa memengaruhi ASI dengan cara lain.
Sebuah studi pada 2016 yang terbit di jurnal Breastfeeding Medicine menemukan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah susu yang dihasilkan ibu. Sedangkan dalam ulasan yang dipublikasikan di Pediatric Research pada 1993 menemukan, menyusui setelah mengonsumsi bawang putih bisa mendorong bayi minum lebih banyak.
"Benar-benar zat apa pun yang dicerna atau dikonsumsi ibu dapat disimpan ke dalam ASI, termasuk alkohol, nikotin, dan kafein," kata Mieses Malchuck.
ADVERTISEMENT
Amankah orang dewasa minum ASI?
American Academy of Family Physicians merekomendasikan agar bayi diberi ASI minimal sampai usia satu tahun. Namun menurut Mieses Malchuck, manfaat terbesar ASI bakal dirasakan bayi selama enam bulan kehidupannya.
Lantas, kalau ASI banyak nutrisi dan manfaatnya kenapa balita harus berhenti minum ASI? Haruskah orang dewasa minum ASI?
Jawabannya tidak. ASI dirancang sebagai nutrisi super untuk mendukung tumbuh kembang bayi di tahun pertama kehidupannya. Orang dewasa bukanlah bayi, oleh karena itu nutrisi dalam ASI tidak dirancang untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Berbeda dengan bayi, orang dewasa bisa memproduksi antibodinya sendiri sehingga tidak perlu mengonsumsi ASI untuk membangun sistem kekebalan tubuh.
So, jangan ngadi-ngadi mau coba rasa ASI ya, guys. Karena pasti rasanya enggak jauh lebih enak dari minuman boba atau jus mangga.
ADVERTISEMENT