news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sering Mandi di Empang, Seorang Pria Kena Penyakit ‘Hidung Stroberi’

5 April 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stroberi Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Stroberi Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria di India mengalami kondisi mengerikan. Lubang hidung sebelah kanannya tersumbat oleh sebuah jaringan berwarna kemerahan. Pria berusia 27 tahun itu ternyata menderita penyakit rhinosporidiosis yang juga disebut sebagai penyakit "hidung stroberi".
ADVERTISEMENT
Kejadian ini dilaporkan para dokter di New England Journal of Medicine. Berdasarkan laporan itu, pria yang namanya dirahasiakan ini mengaku hidungnya mengalami penyumbatan dan sering mimisan selama tiga bulan terakhir. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sering mandi di empang dekat rumahnya.
Saat dokter memeriksa hidung si pria, mereka menemukan adanya massa berwarna merah menyumbat rongga hidung pria ini. Massa itu langsung berdarah ketika mendapat sentuhan.
"Anda bisa melihat bentuk klasik dari penampakan stroberi pada luka. Itu adalah massa kemerahan penuh dengan bintik putih di atasnya," kata Dr. Pirabu Sakthivel, ahli dari All India Institute of Medical Sciences.
"Karena itu, rhinosporidiosis juga sering disebut sebagai 'hidung stroberi' oleh banyak orang," lanjutnya kepada Newsweek.
Penyakit 'hidung stroberi' akibat parasit yang diderita seorang pria asal India. Foto: New England Journal of Medicine.
Dokter telah berhasil mengangkat massa di hidung si pria. Lukanya juga ditutup dengan baik demi mencegah pendarahan dan infeksi.
ADVERTISEMENT
Penyakit rhinosporidiosis ini mempengaruhi selaput mukus di hidung. Terkadang, rhinosporidiosis juga bisa merusak jaringan subkutan kulit di hidung atau jaringan kulit paling dalam di hidung.
Selain menyebabkan munculnya massa mirip tumor di rongga hidung, penyakit ini juga bisa mempengaruhi bagian lain pada tubuh. Misalnya bagian orofaring atau tengah tenggorokan, konjungtiva atau lapisan membran yang menutupi bola mata, rektum, dan bagian luar kelamin.
"Penyakit ini dikenal bisa kambuhan dan menyebabkan pendarahan parah," jelas Sakthivel. "Pasien penderitanya akan memerlukan transfusi darah karena pendarahan itu," tambah dia.
Ilustrasi pasien pria. Foto: Gary Cameron/REUTERS
Akibat parasit
Sebelumnya, penyakit ini diduga akibat jamur. Tapi sekarang kita sudah mengetahui bahwa penyebabnya adalah parasit Rhinosporidium seeberi.
Kebanyakan laporan atas penyakit ini terjadi pada manusia dan anjing. Tapi mamalia lain dan beberapa jenis burung juga bisa terjangkit penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Rhinosporidiosis banyak ditemukan di India Selatan, Sri Lanka, dan Argentina. Tapi kasus rhinosporidiosis juga pernah terjadi di seluruh dunia.
"Penyakit ini lazim terjadi di daerah perdesaan, umumnya pada individu yang bekerja atau mengalami kontak dengan tanah yang telah terkontaminasi, kolam air yang diam, atau pasir," kata Sakthivel.
"Bersentuhan dengan feses dari hewan ternak yang telah terinfeksi atau bekerja di lapangan pertanian juga bisa menjadi faktor risiko terkena penyakit ini," imbuhnya.