Siap-siap! Beberapa Wilayah Ini Bakal Tidak Layak Huni Akibat Perubahan Iklim

5 September 2022 6:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuata pembatas untuk mencegah kebakaran di Prancis pada Rabu, (20/7/2022). Foto: Thibaud Moritz/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pembuata pembatas untuk mencegah kebakaran di Prancis pada Rabu, (20/7/2022). Foto: Thibaud Moritz/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan iklim dan pemanasan global telah membawa makhluk hidup di seluruh dunia pada kepunahan keenam. Dunia yang memanas membuat beberapa wilayah di Bumi terancam tidak layak huni.
ADVERTISEMENT
Bahkan, jika manusia bisa membatasi pemanasan global hingga 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, daerah tropis dan subtropis seperti India, semenanjung Arab, dan Afrika sub-Sahara akan tetap mengalami suhu panas yang membahayakan di setiap harinya pada 2100 mendatang.
Sementara daerah di garis lintang tengah Bumi akan mengalami gelombang panas yang intens setiap tahun. Di kota Chicago, Amerika Serikat, misalnya, para peneliti memperkirakan peningkatan 16 kali gelombang panas berbahaya pada akhir abad ini.
Ironisnya, peluang untuk menghindari bencana ini sangat kecil. Peneliti bahkan mengatakan, seluruh Bumi akan mengalami pemanasan lebih dari 2 derajat Celsius di 2050.
“Tekanan panas yang sangat berbahaya akan menjadi ciri umum iklim di Afrika sub-Sahara, sebagian semenanjung Arab, dan sebagian besar anak benua India,” kata peneliti, seperti dikutip Science Alert.
Gelombang Panas di Jepang Foto: REUTERS/Issei Kato
Saat ini, kata peneliti, pemanasan global bertanggung jawab atas satu dari tiga kematian terkait gelombang panas di dunia. Jika mengacu pada data ini, mereka memprediksi manusia akan mati dalam jumlah yang tak terbayangkan beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Selain karena perubahan iklim, kematian manusia juga bisa disebabkan karena ketidakmampuan kita dalam menangani stress akibat suhu panas dan kelembaban. Perkiraan saat ini didasarkan pada metrik yang dikenal sebagai Indeks Panas, memperhitungkan kelembaban relatif hingga suhu tertentu.
Berdasarkan perhitungan Indeks Panas, orang dewasa bisa hidup aman di suhu udara tidak lebih dari 31 derajat Celsius. Suhu akan dianggap berbahaya jika melebihi 40 derajat Celsius, dan bisa mematikan jika melebihi 51 derajat Celsius.
Ini adalah ambang batas yang digunakan studi saat ini untuk memprediksi kelayakhunian suatu wilayah di masa depan.
Gelombang panas di India. Foto: Ajay Verma via Reuters
Pada 2050, di daerah tropis Indeks Panas berbahaya bisa terjadi 50 persen di setiap tahunnya. Artinya, selama 6 bulan daerah tropis akan dilanda panas ekstrem dan sisanya berada di suhu normal.
ADVERTISEMENT
Suhu panas akan semakin sering terjadi di 2100. Terlebih, sekitar 25 persen di hari-hari itu suhu akan terasa seperti neraka, melebihi ambang batas yang sangat berbahaya. Kabar buruknya, Indonesia adalah wilayah beriklim tropis.
"Tanpa pengurangan emisi besar-besaran, sebagian besar daerah tropis dan subtropis global akan mengalami tingkat Indeks Panas lebih tinggi daripada yang dianggap 'berbahaya' untuk sebagian besar tahun pada akhir abad ini," tulis para peneliti.
"Tanpa langkah-langkah adaptasi, ini akan sangat meningkatkan kejadian penyakit terkait panas dan mengurangi kapasitas kerja di luar ruangan di banyak daerah di mana pertanian subsisten penting."
Bagaimanapun, kehidupan manusia akan sangat mengerikan di masa depan.