Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Siap-siap! Tanggal 25 April Bakal Ada yang Tersenyum di Langit Pagi, Apa Itu?
24 April 2025 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang senang dengan keindahan luar angkasa, bakal ada peristiwa astronomi menarik yang terjadi di langit pagi 25 April mendatang. Kamu akan disuguhkan dengan pemandangan wajah yang tersenyum.
ADVERTISEMENT
Wajah tersebut tercipta karena konjungsi antara Bulan dan dua planet yang bersanding di dekatnya. Pada saat itu, Bulan, Venus, dan Saturnus akan berada di bidang langit yang sama, di mana Bulan sabit akan terlihat seperti senyuman, sementara dua planet menciptakan mata kecil.
Dalam astronomi, konjungsi terjadi saat dua atau lebih objek langit berada di posisi yang berdekatan di langit malam. Saat tiga objek terlibat, maka terjadilah konjungsi rangkap tiga.
“Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur dengan Saturnus lebih rendah dan Bulan sabit tipis sedikit lebih rendah dan sedikit lebih jauh ke utara,” kata Brenda Culbertson, Duta Besar Tata Surya NASA sebagaimana dikutip Live Science.
Beberapa orang menyebut fenomena ini sebagai wajah Bulan tersenyum alias smile face moon. Konjungsi langka ini akan terlihat di seluruh dunia. Kamu bisa melihat fenomena ini asalkan langit cerah dan minim polusi cahaya.
ADVERTISEMENT
Waktu terbaik untuk menyaksikan smile face moon adalah sekitar satu jam sebelum Matahari terbit, atau sekitar pukul 05.00 hingga 05.30 pagi. Fenomena ini kemungkinan akan sulit dilihat karena kedua planet tidak memiliki tingkat kecerahan yang sama, di mana Venus tampak lebih cerah di langit, sementara Saturnus sedikit lebih redup.
Hasilnya, kamu akan melihat wajah tersenyum di langit dengan satu mata yang lebih redup dan posisinya juga miring. Smile face moon bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi bisa dilihat lebih jelas jika menggunakan alat bantu seperti teleskop.
“Siapa pun yang ingin mencoba melihat konjungsi tersebut harus mencari cakrawala timur yang jelas untuk mengamatinya,” kata Brenda.