Sifat Antisosial Kucing Dipengaruhi oleh Pemiliknya

22 Januari 2019 17:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
18 fakta unik tentang kucing (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
18 fakta unik tentang kucing (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Hal paling mencolok yang membedakan kucing dan anjing adalah anggapan manusia terhadap sifat mereka. Anjing digambarkan sebagai hewan yang sosial, senang bermain dan berkumpul dengan manusia atau anjing lain. Sementara kucing digambarkan sebagai hewan antisosial, pemalas, dan tidak suka berada di dekat manusia atau kucing lainnya.
ADVERTISEMENT
Gambaran soal perilaku antisosial kucing juga seringkali menjadi bahan meme dan humor di internet. Kucing seperti Grumpy Cat digambarkan sebagai kucing pemarah yang benci pada kegiatan yang melibatkan manusia, kucing atau hewan lain, bahkan lebih senang melihat mereka menderita.
Benarkah kucing merupakan hewan antisosial yang benci bila didekati oleh manusia atau kucing lainnya?
Pecinta kucing berkumpul di Taman Mataram (Foto: Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pecinta kucing berkumpul di Taman Mataram (Foto: Ochi/kumparan)
Ternyata, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Oregon State University justru mengatakan bahwa kucing peliharaan, baik di rumah atau tempat penampungan, sebenarnya ingin banyak berinteraksi dengan manusia dan bahkan mereka ingin banyak diperhatikan.
"Dalam kedua kelompok, kami menemukan (kucing) menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang memperhatikan mereka daripada orang-orang yang mengabaikan mereka," kata Kristyn R. Vitale, seorang lulusan post-doctoral perilaku hewan dan penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes.
ADVERTISEMENT
Studi ini dilakukan dengan melibatkan 46 kucing, setengahnya merupakan kucing yang dirawat di penampungan, sebagian lagi merupakan kucing peliharaan di rumah. Mereka ditaruh di sebuah ruangan yang berisi orang asing yang duduk di lantai.
Selama dua menit pertama, orang-orang tersebut mengabaikan kucing-kucing itu, dan dua menit setelahnya mereka boleh bermain dan memanggil kucing-kucing itu. Percobaan kedua tidak berbeda dengan percobaan pertama namun hanya dilakukan pada pada kucing peliharaan.
Vitale mengatakan, kucing-kucing itu memilih untuk berada di dekat manusia yang memberikan mereka perhatian.
Beri kucing makan dan minum sebelum pergi. (Foto: congerdesign via PIxabay)
zoom-in-whitePerbesar
Beri kucing makan dan minum sebelum pergi. (Foto: congerdesign via PIxabay)
Sebelumnya memang pernah ada penelitian yang menunjukkan bahwa kucing lebih memilih untuk berinteraksi dengan manusia daripada dengan makanan atau mainan. Namun, gagasan mengenai perilaku kucing tergantung pada perilaku pemiliknya adalah sebuah gagasan baru.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah penelitian yang keren, dan ini menunjukkan bahwa ketika kita memperhatikan kucing, mereka juga akan memperhatikan kita," kata Mikel Delgado, seorang peneliti post-doctoral yang mempelajari perilaku kucing di University of California at Davis, School of Veterinary Medicine, dikutip oleh Science Alert.
Sebanyak 23 kucing yang berasal dari tempat penampungan Heartland Humane Spciety di Corvallis, Oregon, yang berusia antara tiga hingga 455 hari. Mereka menghabiskan waktu bersama orang-ornag yang tidak peduli pada mereka dan Vitale mengatakan kalau ini menunjukkan kucing-kucing tersebut butuh perhatian.
Karena itu, Vitale menambahkan, penting bagi pemilik kucing untuk mencoba mendekati kucing yang tampaknya tidak bersahabat.
Bermain Bersama Kucing di Kereta (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
zoom-in-whitePerbesar
Bermain Bersama Kucing di Kereta (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
"Menurut saya, sangat penting untuk keluar dan mencoba berinteraksi dengan kucing Anda dan melihat apa yang terjadi," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir banyak yang menduga anjing dan kucing memiliki perilaku berbeda. Tapi ada banyak individu yang bermacam-macam pada kedua hewan tersebut," imbuh Vitale.