Soal Balita yang Tak Makan-Minum 3 Hari dan Batas Kekuatan Manusia

15 Agustus 2019 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Seorang balita yang ditemukan di dalam rumah selama tiga hari setelah bapaknya meninggal. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang balita yang ditemukan di dalam rumah selama tiga hari setelah bapaknya meninggal. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Nisa, bayi berusia 14 bulan, mengalami pengalaman menyedihkan. Selama tiga hari, Nisa terkurung tanpa makan dan minum di rumahnya di perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadang Kulon, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sedihnya, Nisa terkurung bersama jenazah ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40), yang diduga meninggal karena sakit. Saat ditemukan pada Rabu (14/8), Nisa berada dalam posisi sedang memeluk tubuh ayahnya yang sudah tidak bernyawa.
"Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini 3 hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup," cerita Uma Kulsum, seorang warga yang menyaksikan kejadian.
Uma yang juga seorang bidan di Puskesmas Rambipuji segera memberikan pertolongan pertama pada Nisa.
"Tadi diberi air gula dulu, karena anak ini pastinya dehidrasi. Sempat tadi muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu diminumkan susu karena pastinya lapar," tutur Uma.
Apa yang Nisa alami seperti mukjizat. Anak sekecil itu mampu bertahan hidup tanpa minum dan makanan selama tiga hari.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi manusia dewasa, mereka memang bisa bertahan hidup tanpa makan selama tiga minggu. Tapi, dibanding tanpa makanan, keadaan tanpa minum justru jauh lebih berbahaya, karena sekitar 60 persen dari tubuh manusia adalah air.
Bahkan, setiap sel hidup di tubuh membutuhkan air untuk bisa terus berfungsi. Air juga diperlukan untuk membantu persendian kita bisa bergerak dengan baik, menjaga temperatur tubuh, dan mengeluarkan zat tak berguna dari tubuh.
Ilustrasi air minum Foto: Dok. Pixabay
Randall K. Packer, profesor biologi di George Washington University mengatakan, bahwa waktu maksimum seseorang bisa bertahan tanpa air adalah satu minggu. Estimasi itu berdasarkan pengamatan pada orang yang dalam kondisi sekarat dan tidak lagi mengonsumsi makanan atau minuman.
Namun, biasanya manusia hanya akan bertahan selama tiga sampai empat hari tanpa minum air, terutama saat kondisi lingkungan terbilang panas.
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia secara konstan terus kehilangan air. Air bisa keluar ketika kita berkeringat, saat buang air di toilet, dan bernapas. Karena itu, minum satu gelas air tidak cukup menggantikan air yang hilang dari tubuh.
"Pada kondisi ekstremnya, orang dewasa bisa mengeluarkan antara satu sampai 1,5 liter keringat per jam," tulis Packer di Scientific American. "Jika air yang hilang itu tidak digantikan, maka total volume cairan tubuh bisa dengan cepat berkurang, dan yang paling berbahayanya membuat volume darah di tubuh menurun."
anak minum air Foto: Shutterstock
Ketika darah yang bersirkulasi dalam tubuh terlalu sedikit, tekanan darah bisa jatuh ke tingkat berbahaya. Selain itu, temperatur tubuh bisa naik ketika kita berhenti berkeringat.
University of Rochester Medical Center menuliskan, dehidrasi yang membuat tubuh kehilangan 10 persen beratnya adalah kondisi medis serius. Jika tidak ditangani, maka itu bisa menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Kita bisa mendapatkan asupan air dari makanan yang kita santap. Tapi, menurut US National Institutes of Health, minum air adalah sumber terbaik utama bagi manusia.
Minuman jenis lain, seperti jus atau susu, juga bisa membantu tubuh tetap terhidrasi. Pengecualian untuk minuman yang mengandung alkohol, karena itu justru dapat membuat tubuh kehilangan lebih banyak air.
Ilustrasi Minuman Alkohol. Foto: Pixabay
Kondisi manusia dewasa ini berbeda dengan bayi. Bayi baru lahir ternyata punya kemampuan bisa bertahan hidup tanpa makanan atau minuman selama empat hari.
Kim Oates, profesor emeritus pediatri University of Sydney mengatakan, bahwa bayi sehat terlahir dengan cukup cairan yang bisa membantu mereka bertahan tanpa asupan selama beberapa waktu.
"Ketika bayi terlahir normal, mereka biasanya memiliki cairan cadangan. Mereka juga memiliki ekstra glukosa disimpan di organ hatinya," ujar Oates kepada The Sydney Morning Herald. "Mereka memiliki asupan cukup untuk bertahan selama 24 sampai 48 jam tanpa diberi makan."
ADVERTISEMENT