Tekan Angka Sanitasi Buruk, Reckitt dan Water.org Lakukan Program Edukasi

22 November 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi air bersih. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi air bersih. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masih banyak rumah tangga di Indonesia yang dilaporkan tak punya akses sanitasi yang layak. Menurut data survei BPS pada tahun 2021, layanan sanitasi layak masih berada di angka 80,29 persen.
ADVERTISEMENT
Artinya masih ada 19,71 persen rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi layak dan di antaranya masih melakukan praktik buang air besar (BAB) sembarangan. Risiko yang terjadi akibat BAB sembarangan dan tidak tersedianya sanitasi yang layak dan memadai adalah penyebaran kuman penyakit, diare, bahkan stunting.
Menyadari kegentingan tersebut, di peringatan Hari Toilet Sedunia yang jatuh pada 19 November lalu, Reckitt Indonesia bersama Water.org menghadirkan rangkaian edukasi kepada masyarakat.
Sejak tahun 2019, Reckitt Indonesia bekerja sama dengan Water.org dalam menghadirkan akses toilet yang lebih baik dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dan komunitas.
Program ini merupakan bagian dari Reckitt Fight for Access Fund di mana perusahaan berkolaborasi dengan Water.org untuk memperbaiki akses Water, Hygiene and Sanitation (WASH) di beberapa negara termasuk Indonesia.
BNI Berikan bantuan sanitasi untuk pencegahan COVID-19. Foto: BNI
Kerja sama juga dilakukan dengan mitra strategis dan perusahaan microfinance seperti Koperasi Mitra Duafa (KOMIDA) dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Hal ini memungkinkan hadirnya produk pinjaman yang dapat diakses dan untuk membiayai pembuatan toilet dan sumur aman dan layak dengan memanfaatkan tarif yang terjangkau dan periode pembayaran yang lebih bersahabat.
ADVERTISEMENT
Harpic, merek pembersih toilet dari Reckitt, juga terlibat dalam memberikan edukasi tentang kebersihan toilet dengan membagikan materi edukasi serta produk sebagai bentuk dorongan bagi masyarakat untuk terus menjaga fasilitas toilet mereka.
“Melalui produk kami, seperti Harpic dan Dettol, kami ingin secara aktif memberikan edukasi tentang pentingnya akses yang aman dan layak dalam hal sanitasi dan juga bekerja sama dengan mitra strategis untuk menghadirkan dampak positif yang lebih besar,” lanjut Appan, dalam keterangan yang diterima kumparan.

Gandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pada tahun ini, Reckitt Indonesia dan Water.org bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi mengadakan beberapa kegiatan untuk memperingati Hari Toilet Sedunia. Pada tanggal 16 November 2022 diadakan kunjungan kepada penerima manfaat pembiayaan sanitasi di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Saat ini Pemprov Jabar menjadikan pengentasan buang air besar sembarangan (BABS) sebagai salah satu fokus program kerja. Berdasarkan data pembangunan air minum dan sanitasi di Jawa Barat Tahun 2021, masih ada 6,76 persen (3,2 juta jiwa) dan 28,34 persen (13,6 juta jiwa) masyarakat yang belum memiliki akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak.
Selain itu berdasarkan data monitoring STBM, angka OD (Open Defecation) atau buang air besar sembarangan di Jawa Barat masih relatif tinggi yaitu sebesar 15,44% (2 juta KK).
Warga memanfaatkan air bersih dari Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya untuk mencuci pakaian di RW 01, Kamal Muara, Jakarta, Selasa (23/8/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Dalam kunjungan ini, Pemprov Jabar diwakili oleh Ketua Pokja IV TP PKK Prov. Jabar, Etty Yuliati, S.Pd, berkesempatan untuk bertatap muka dengan warga di balai desa untuk menyampaikan pesan-pesan terkait sanitasi aman, dan meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya air minum dan sanitasi. Ia mengajak warga untuk senantiasa peduli dan secara berkelanjutan bersama-sama mewujudkan Jawa Barat Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS),
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkim Jabar, Dr. Indra Maha, ST.MT. yang turut hadir juga mengingatkan pentingnya sinergi terkahit hal ini.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk bisa mencapai target akses air dan sanitasi aman di Jabar. Diperlukan sinergi dan kerja sama dari semua pihak, baik dari lembaga-lembaga nonpemerintah seperti Water.org maupun pihak swasta,” jelasnya.

Hadirkan inovasi alternatif

Terkait kebutuhan warga untuk dapat membangun fasilitas sanitasi layak dan aman, serta keterbatasan pembiayaan sanitasi dari dana APBN/APBD,
Water.org bersama KOMIDA menjelaskan, pembiayaan air dan sanitasi yang telah mereka implementasikan di Jawa Barat. Kolaborasi berbagai pihak telah dilakukan dalam implementasi program ini.
“Untuk membantu pemerintah mencapai 100% sanitasi aman di tahun 2030, Water.org hadir dengan sebuah inovasi alternatif pembiayaan air dan sanitasi melalui kolaborasi dengan lembaga keuangan,” jelas Aldi Surianingrat, Team Lead Water.org.
ADVERTISEMENT
“Kami harap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tetap memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya air dan sanitasi aman.”
Dengan rangkaian kegiatan ini diharapkan masyarakat akan semakin teredukasi akan pentingnya tersedianya akses sanitasi yang layak sehingga kolaborasi berbagai pihak ini dapat menghasilkan dampak nyata pada masyarakat dan mempercepat target pemerintah dalam menurunkan angka BABS.