Terungkap, Penyebab Komodo Cuma Ada di Indonesia

16 November 2018 7:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Komodo Lapar. (Foto: Flickr/Doug Zeiser)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Komodo Lapar. (Foto: Flickr/Doug Zeiser)
ADVERTISEMENT
Punya rahang kuat lengkap dengan gigi tajam serta racun mematikan bisa membuat komodo atau Varanus komodoensis menjadi spesies yang dominan di dunia. Namun faktanya kadal terbesar di dunia ini hanya hidup di beberapa pulau kecil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, ternyata penyebabnya adalah karena mereka punya sifat suka tinggal di rumah.
Selama 10 tahun terakhir para peneliti melakukan pengamatan terhadap komodo di 10 situs yang terletak di empat pulau berbeda. Mereka menemukan bahwa komodo tidak pernah meninggalkan tempat lahirnya.
Para komodo ini sebenarnya mampu melakukan perjalanan berkilo-kilometer melalui medan yang sulit. Namun tampaknya mereka tidak melakukannya karena merasa tidak ingin.
Padahal leluhur mereka diduga sampai ke Pulau Komodo dan pulau-pulau lainnya setelah melakukan perjalanan panjang demi bertahan hidup atau melakukan eksplorasi.
"Begitu mereka mengkolonisasi sebuah pulau, dan meski mereka telah melakukan perjalanan cukup panjang, mereka memutuskan, 'sudah cukup!'," kata Tim Jessop, profesor ekologi di Deakins University sekaligus pemimpin riset, kepada New York Times.
ADVERTISEMENT
Komodo di Taman Nasional Komodo, NTT. (Foto: Dok. Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Komodo di Taman Nasional Komodo, NTT. (Foto: Dok. Wikimedia)
Penyebab dari perilaku ini diduga berbeda-beda, tergantung pada spesies dan situasinya. Namun perilaku ini punya bahaya tersembunyi. Jika ada satu spesies yang tinggal di satu tempat yang sama untuk beberapa generasi, mereka berisiko melakukan kawin sedarah, kekurangan sumber daya, serta bahaya lainnya.
Dalam riset ini para peneliti juga mempelajari apakah faktor kemampuan navigasi juga berpengaruh pada perilaku komodo itu. Para peneliti memindahkan tujuh komodo dewasa dari wilayah tempat tinggalnya ke daerah lain. Beberapa di antaranya ada yang dipindahkan ke pulau lain yang berjarak hanya sekitar 1,6 kilometer, tapi ada juga yang dipindahkan di lokasi baru di pulau yang sama dengan jarak sekitar 20 kilometer.
Ternyata dalam empat bulan, para komodo yang dipindahkan tapi masih di pulau yang sama mampu kembali ke wilayahnya sendiri. Sementara komodo yang dipindahkan ke luar pulau tetap memilih tinggal di pulau barunya, meski mereka punya kemampuan berenang.
Komodo. (Foto: Dok. Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Komodo. (Foto: Dok. Wikimedia)
Para peneliti belum mengetahui secara pasti alasannya, namun Jessop menduga bahwa komodo cukup berhati-hati untuk berpindah lokasi. Karena di lokasi baru, jika si komodo melakukan kesalahan, ia bisa kesulitan mendapat air bersih, makanan, dan pasangan kawin.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, data DNA mengindikasikan bahwa populasi komodo menunjukkan tanda-tanda terjadinya kawin sedarah, dan berada dalam bahaya kekurangan makanan serta bencana alam.
"Mereka tetap bertahan seakan tidak memedulikan buruknya kondisi yang ada. Ini agak mengejutkan," imbuh Jessop.