Tongkat Ular Berusia 4.400 Tahun Diduga Milik Dukun Finlandia Ditemukan

1 Juli 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tongkat berbentuk ular diduga milik dukun ditemukan di Finlandia.  Foto: Antiquity Publications Ltd/Satu Koivisto
zoom-in-whitePerbesar
Tongkat berbentuk ular diduga milik dukun ditemukan di Finlandia. Foto: Antiquity Publications Ltd/Satu Koivisto
ADVERTISEMENT
Tongkat kayu berbentuk ular berusia 4.400 tahun telah ditemukan di sebuah danau di barat daya Finlandia. Tongkat itu diduga digunakan untuk tujuan mistik oleh seorang dukun.
ADVERTISEMENT
"Saya telah melihat banyak hal luar biasa dalam pekerjaan saya sebagai arkeolog, tetapi penemuan artefak ini membuat saya benar-benar terdiam dan membuat saya merinding," kata Satu Koivisto, arkeolog di University of Turku, Finlandia, yang memimpin penelitian di Järvensuo, situs di mana objek itu ditemukan.
Tongkat ular itu punya panjang sekitar 53 centimeter dengan tebal 2,5 centimeter. "Tongkat itu sangat naturalistik dan menyerupai ular rumput (Natrix natrix) atau Vipera berus yang tampak seperti merayap atau berenang," tulis para peneliti.
Sementara menurut Soja Hukantaival, peneliti pasca-doctoral di Nordic Folkloristics di Åbo Akademi University di Finlandia, tongkat itu lebih mirip dengan ular beludak karena bentuk kepala, tubuh yang pendek, dan ekornya.
Artefak itu ditemukan di sebuah situs yang terletak di samping sebuah danau di barat daya Finlandia. Foto: Antiquity Publications Ltd/Satu Koivisto
"Ini menarik, karena ular beludak memiliki peran penting dalam agama dan sihir rakyat (sejarah)," ujarnya, sebagaimana dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Koivisto bilang, tongkat ini memang ada kaitannya dengan keagamaan dan digunakan oleh dukun pada masa itu. Ular sarat dengan makna simbolis dalam kosmologi Finno-Ugric dan Sámi, di mana dalam kepercayaan masa lampau dukun diyakini bisa berubah menjadi ular.
Orang Sámi tinggal di Skandinavia utara dan Rusia, sementara bahasa Finno-Ugric dituturkan di Skandinavia dan Eropa timur. Namun, artefak ini diperkirakan sudah ada jauh sebelum orang Finlandia mulai membuat catatan tertulis, dan para peneliti tidak dapat memastikan bahwa orang-orang memiliki kepercayaan yang sama sekitar 4.400 tahun lalu.
Tim juga telah menemukan artefak memancing di situs Järvensuo dalam jumlah yang cukup banyak. Ini menunjukkan bahwa nelayan purba sering mengunjungi daerah tersebut.
Artefak berbentuk ular ini berasal dari 4.400 tahun yang lalu dan mungkin telah digunakan sebagai tongkat atau patung. Foto: Antiquity Publications Ltd/Satu Koivisto
Senada dengan para peneliti lain, Kristiina Mannermaa, profesor di departemen budaya University of Helsinki yang tidak terlibat dalam penelitian, menyebut artefak itu bisa jadi sebagai persembahan dan bukan barang yang hilang, mengingat tongkat ditemukan di lahan basah di tepi danau.
ADVERTISEMENT
Francis Joy, peneliti pascadoktoral di University of Lapland mengatakan, penemuan ini sangat penting bagi orang Sámi modern.
“Jika artefak itu dikaitkan dengan nenek moyang kuno Sámi, itu akan membawa fokus pada masalah repatriasi dan juga memberikan validasi orang Sámi dalam hal prasejarah mereka di Finlandia selatan,” katanya.
Dahulu, orang Sámi terkadang menghadapi diskriminasi, di mana hak-haknya telah dikesampingkan selama bertahun-tahun. Saat ini, penelitian di situs dan analisis artefak terus berlangsung. Para peneliti sedang mencoba untuk menentukan dari jenis kayu apa artefak itu dibuat.