Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah tropis akan selalu menghadapi ancaman berbagai penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk . Sebab, banyak jenis nyamuk di dunia nyaman hidup di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yang mengkhawatirkan, ada banyak penyakit mematikan yang bisa ditularkan oleh gigitan nyamuk tropis. Mulai dari demam berdarah, malaria, zika, chikungunya, hingga kaki gajah.
Untuk menanggulanginya, ada berbagai metode yang telah dikembangkan untuk untuk membasmi nyamuk. Ada bermacam alat pula yang bisa digunakan untuk membunuh serangga penyebar penyakit itu.
Salah satu alat yang sudah cukup banyak gunakan untuk membasmi nyamuk adalah lampu ultraviolet penghantar listrik. Selain bisa menerangi ruangan dan menarik perhatian para nyamuk, lampu jenis ini juga bisa menghantarkan listrik pada nyamuk-nyamuk yang menghampirinya.
Saat mengunjungi pameran teknologi Global Sources Consumer Electronics 2019 di Hong Kong pada medio April lalu, kumparan melihat ada beberapa lampu macam ini yang mejeng di salah satu booth.
ADVERTISEMENT
Booth itu milik Wenzhou Sorbo Technology Co,. Ltd., perusahaan teknologi yang berbasis di Wenzhou, China. Sorbo, demikian nama sebutan perusahaan itu, memajang dua jenis lampu pembasmi nyamuk. Masing-masing lampu bernama Mosquito Zapping Lantern dengan desain warna hijau muda dan Mosquito Killer Lantern dengan desain warna oranye.
Cara kerja kedua lampu ini sama. Keduanya menggunakan LED ultraviolet untuk menarik perhatian para nyamuk, dan kejutan listrik untuk membunuh hewan-hewan bertubuh kecil namun berbahaya itu. Selain terdapat sinar ultraviolet, pada masing-masing alat juga terpasang LED lentera utama yang benar-benar berfungsi sebagai penerang area di sekitarnya.
Yang menarik dari alat-alat ini, keduanya tak butuh kabel (wireless) atau terhubung dengan colokan listrik saat digunakan. Dalam alat ini terdapat baterai yang bisa diisi ulang. Saat membeli alat ini, pengguna akan langsung mendapatkan kabel charger tapi belum termasuk adapter.
ADVERTISEMENT
“Cukup men-charge alat ini selama tiga jam, alat ini bisa berfungsi membunuh nyamuk selama 30 jam,” kata Ailsa Xie, sales team leader Sorbo, mengenai Mosquito Killer Lantern, saat ditemui kumparan pada 12 April lalu. Sementara untuk Mosquito Zapping Lantern, perlu di-charge selama empat jam untuk bisa beroperasi selama sekitar 30 jam.
Yang dimaksud bisa beroperasi selama 30 jam adalah bagian LED ultraviolet dan penghantar listrik untuk membunuh nyamuk . Sementara LED lentera utama masing-masing alat ini hanya bisa bertahan antara empat hingga 24 jam untuk Mosquito Zapping Lantern, dan antara empat hingga 20 jam untuk Mosquito Killer Lantern, tergantung pada pemakaian.
Pada masing-masing alat, ada pilihan untuk mengatur tingkat penerangan lentera utama, apakah memakai 100%, 50%, atau 20% lighting.
Yang menarik lainnya dari kedua alat ini adalah mereka bisa digunakan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Kedua alat ini sama-sama bersifat portabel alias mudah dibawa ke mana-mana. Berat Mosquito Zapping Lantern hanyalah 255 gram dengan diameter 9 sentimeter dan panjang 15 sentimeter, sementara bobot Mosquito Killer Lantern cuma 204 gram dengan diameter 8,8 sentimeter dan panjang 12,9 sentimeter.
ADVERTISEMENT
Keduanya sama-sama bisa digunakan dengan ditaruh di permukaan tanah atau lantai maupun digantung di atas ketinggian, tergantung keinginan pengguna.
Dan yang paling menarik, kedua alat ini sama-sama tahan hujan (rainproof). Jadi, kedua alat ini tidak akan rusak ataupun korslet saat kebasahan atau terkena air.
Ailsa Xie membeberkan harga Mosquito Zapping Lantern per unitnya adalah 7,2 dolar AS atau sekitar Rp 101 ribu. Adapun harga satuan Mosquito Killer Lantern adalah 6 dolar AS atau setara Rp 84 ribu.
Sayangnya, karena Global Sources Consumer Electronics 2019 di Hong Kong ini adalah pameran teknologi B2B (business-to-business), kumparan tidak bisa membeli lampu pembasmi nyamuk ini secara satuan. Menurut Ailsa, jumlah minimum pembelian yang bisa mereka layani adalah 2.000 unit.
ADVERTISEMENT
Global Sources, perusahaan media B2B (business-to-business) yang mengadakan pameran di Hong Kong ini, juga berencana membawa pameran teknologi B2B semacam ini ke Jakarta pada 5-7 Desember mendatang.
Jadi, kalau nanti kalian datang ke acara ini, ingat ya, kalian tidak bisa membeli produk-produk yang dipamerkan secara satuan, tapi harus dalam jumlah tertentu sesuai yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan pengisi booth. Sebab, acara ini memang adalah pameran business-to-business, bukan business-to-consumer (B2C).
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 13:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini