Viral Astaxanthin Antioksidan Terkuat di Bumi, Benarkah? Begini Kata Ahli

23 Agustus 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengonsumsi suplemen. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengonsumsi suplemen. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Astaxanthin viral dibahas oleh sejumlah pakar lantaran kandungan atioksidannya yang ‘super’ tinggi. Antioksidan astaxanthin jauh lebih besar dari vitamin C dan sejumlah vitamin lain.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanSAINS, Ahli Farmakologi apt. Rian Nurdiana mengatakan bahwa senyawa ini memang benar dapat membantu kebugaran tubuh. Terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan kesehatan kulit hingga mata.
“Jadi memang sampai saat ini, astaxanthin bisa dikatakan antioksidan alami yang dihasilkan alami oleh alam. Itu sebagai antioksidan yang punya potensi paling kuat atau sangat kuat sekali,” kata Rian.
“Kalau dibandingkan dengan beberapa antioksidan lain yang cukup familiar misal vitamin C, itu 6.000 kali lebih kuat dari vitamin C.”
Rian mengatakan bahwa antioksidan astaxanthin juga ratusan kali lebih tinggi dari vitamin E tokoferol. Senyawa ini termasuk dalam kelompok karotenoid, sama seperti beta-karoten yang memberi warna oranye pada wortel.
Artikel ilmiah dalam Jurnal Molecular Pathophysiology tahun 2018 juga menyebutkan fakta bahwa astaxanthin baik untuk kesehatan mata, kulit hingga menjaga kebugaran dan memelihara kesehatan kardiovaskular. Manfaat antioksidan itu juga sangat banyak termasuk melindungi diri dari risiko kanker.
ADVERTISEMENT
Astaxanthin juga membantu mencegah muscle damage, komplikasi diabetes mellitus, hipertensi hingga atherosclerosis.
Ilustrasi wortel. Foto: Marian Weyo/Shutterstock
Astaxanthin juga lebih kuat dari CoQ10 alias antioksidan yang alami diproduksi tubuh (coenzyme Q10).
Meski diklaim lebih kuat, namun Rian mengatakan pengujian kekuatan astaxanthin yang disebutnya itu bersifat in vitro atau pengujian lab dan bukan uji klinis langsung ke manusia.
“Jadi bagaimana efek terhadap tubuh itu tergantung (masing-masing orang). Terkadang antioksidan ini (memang) punya fungsi spesifik untuk tubuh, (tapi) bukan berarti dia lebih kuat lebih bagus,” terang Rian.

Rekomendasi dosis astaxanthin per hari

Sebagai antioksidan, astaxanthin bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Selain itu, astaxanthin juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, dilansir WebMD.
ADVERTISEMENT
Astaxanthin dapat dikonsumsi satu kali dalam sehari. untuk menjaga kebugaran, Rian merekomendasikan dosis 4-12 mg per hari. Sejumlah suplemen umumnya menyediakan pilihan takaran seperti di atas.
Kamu juga bisa mendapatkan kandungan astaxanthin dari makanan seperti salmon, udang, dan krill. Namun, untuk mendapatkan dosis yang signifikan, suplemen seringkali menjadi pilihan yang lebih praktis.

Tentang Rian Nurdiana

apt. Rian Nurdiana, M.Farm. merupakan ahli farmasi yang kini aktif menjadi mentor bimbingan belajar farmasi Belajar Obat. Ia telah berpengalaman selama 7 tahun sebagai praktisi apoteker klinis, RS serta apotek. Rian kini aktif berbagi edukasi seputar farmasi di sosial media miliknya.
Rian meraih gelar M.Farm magister Ilmu Farmasi dari Universitas Pancasila tahun 2023 lalu. Selama karier di dunia farmasi, ia beberapa kali menjadi apoteker Kimia Farma hingga RS OMNI Hospitals Jakarta.
ADVERTISEMENT