Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Selama dua hari terakhir, jagat dunia maya dihebohkan dengan kemunculan sebuah cahaya misterius di langit Jawa Tengah. Fenomena alam itu disebut-sebut sebagai Lintang Kemukus. Pertama kali muncul pada Sabtu malam, 10 Oktober 2020. Disaksikan warga di sejumlah kota, seperti Yogyakarta, Bojonegoro hingga Tuban.
ADVERTISEMENT
Netizen yang berhasil mengabadikan detik-detik Lintang Kemukus muncul telah membagikannya di media sosial Twitter. Tak sedikit orang yang mengaitkan fenomena ini dengan pertanda akan datangnya peristiwa buruk di suatu negara.
“Orang Jawa menyebutnya lintang kemukus bukan Roni. Konon katanya pertanda akan ada peristiwa besar,” tulis pengguna Twitter bernama @reefqee_.
“Di Bojonegoro banyak yang melihat ini, hujan meteor di langit. Orang tua dahulu mengatakan ini ‘lintang kemukus’, ada juga yang bilang ‘pulung’,” tulis @BisKota_.
Lantas, apa sebenarnya Lintang Kemukus?
Dijelaskan Emanuel Sungging Mumpuni, peneliti di Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), fenomena Lintang Kemukus yang muncul di langit Jawa Tengah kemungkinan besar adalah sebuah meteor dengan ukuran cukup besar.
ADVERTISEMENT
“Lintang Kemukus itu istilah tradisional untuk bintang berekor, bisa komet atau meteor. Karena nenek moyang kita hanya melihat tanpa mempelajari perbedaan keduanya,” kata Sungging kepada kumparanSAINS, Senin (12/10).
Pada zaman dahulu, nenek moyang manusia yang hidup dalam kondisi minim cahaya dimungkinkan lebih sering melihat fenomena Lintang Kemukus ketimbang orang-orang zaman sekarang. Pada saat ini, orang-orang mungkin harus pergi ke daerah yang minim polusi cahaya untuk dapat mengamatinya, jelas Sungging.
Lintang Kemukus yang muncul di langit Jawa Timur kali ini kemungkinan adalah bagian dari hujan meteor Draconid yang terjadi beberapa hari terakhir, berlangsung dari 6 hingga 10 Oktober 2020.
Hujan meteor merupakan hal yang lazim terjadi. Bisa datang dalam intensitas besar atau kecil, tergantung pada banyak faktor. Ihwal apakah Lintang Kemukus bisa menjadi pertanda akan terjadinya bencana atau peristiwa besar lain? Sungging menegaskan bahwa itu hanyalah mitos.
ADVERTISEMENT
“Setiap waktu sepanjang tahun selalu terjadi hujan meteor , nyatanya ya baik-baik saja. Artinya, tidak ada hubungan antara hujan meteor dengan yang terjadi di Bumi. Bahkan tempo hari terjadi komet yang cukup besar, tapi tidak ada apa-apa,” kata Sungging.
Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kemunculan Lintang Kemukus, karena ini hanyalah fenomena astronomi biasa dan tidak akan membahayakan Bumi.