Viral Pakai Lingerie dan APD Transparan, Perawat Rusia Dapat Dukungan Netizen

28 Mei 2020 7:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang perawat yang mengurus pasien corona di RS Rergional Tula, Rusia, memakai pakaian dalam dan APD karena mengaku kepanasan. Foto: Tulskie Novosti
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perawat yang mengurus pasien corona di RS Rergional Tula, Rusia, memakai pakaian dalam dan APD karena mengaku kepanasan. Foto: Tulskie Novosti
ADVERTISEMENT
Warga Kota Samara di Rusia ramai-ramai menunjukkan dukungan mereka kepada Nadezhda Zhukova, seorang perawat di Tula Regional Clinical Hospital. Ia merupakan perawat wanita yang viral di media sosial, setelah fotonya yang hanya mengenakan lingerie di balik jubah alat pelindung diri (APD) transparan saat merawat pasien COVID-19 beredar luas dan menghebohkan netizen.
ADVERTISEMENT
Perempuan itu lantas dikenakan sanksi oleh kepala rumah sakit, yang menyebutnya sebagai sebuah pelanggaran. Sang perawat dihukum karena pakaian medis yang dikenakan dianggap tak memenuhi persyaratan layaknya pakaian pelindung yang banyak dipakai tenaga medis lainnya.
Zhukova sudah menjelaskan bahwa mengenakan jubah hazmat membuatnya kepanasan dan gerah, sehingga terpaksa hanya memakai lingerie di balik APD. Ia juga tak sadar bahwa pakaian medis yang dipakainya tembus pandang dan lingerie di dalamnya dapat dilihat jelas oleh orang lain.
Siapa sangka, Zhukova ternyata mendapat dukungan dari warga Rusia. Pendukungnya di media sosial membela sang perawat dengan mengunggah foto di Instagram masing-masing. Mereka mengenakan pakaian persis yang dikenakan perawat berusia 23 tahun itu.
Misi mereka tak lain untuk membuat semua orang menyadari betapa sulitnya menghabiskan sepanjang hari dengan pakaian pelindung yang harus dikenakan tenaga medis saat merawat pasien dengan penyakit menular seperti COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tak cuma dari kalangan masyarakat, dukungan kepada Zhukova juga mengalir dari seorang jurnalis media lokal, Leonid Koshman. Koshman mengaku tak sanggup jika berada di posisi Zhukova.
“Ini sangat panas, dan kacamata pelindungnya berkabut. Saya menaruh rasa hormat yang tinggi untuk para dokter. Tidak ada yang memalukan dari mengenakan lingerie,” ujar Koshman seperti dikutip Russia Beyond.
Dukungan dari warga Kota Samara untuk Nadezhda kemudian merambah ke kawasan Yaroslavl. Perempuan di kota itu juga mengunggah fotonya mengenakan bikini di bawah setelan antivirus. Dia menambahkan komentar bahwa "tidak peduli apa yang dipakai dokter, yang utama adalah misi mereka".
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Regional tak menampik bahwa ada salah satu perawat dari Tula Regional Clinical Hospital yang mendapatkan sanksi disiplin akibat ulahnya yang kemudian menjadi viral. Hanya saja, mereka tak menjelaskan secara rinci bentuk hukuman apa yang diterima si perawat.
ADVERTISEMENT
Meski APD yang dipakai Zhukova tembus pandang hingga lingerienya terlihat, ia sama sekali tak diprotes oleh para pasien yang dirawatnya. Namun, kepala rumah sakit tetap menjatuhinya hukuman setelah berpenampilan hampir telanjang di depan para pasien yang semuanya adalah laki-laki.
Dalam foto tampak jelas, ada seorang pasien yang merupakan pria lansia. Ia tampak duduk di salah satu ranjang rumah sakit, mengenakan masker yang menutupi sebagian wajahnya sambil menatap sang perawat.
Hingga kini, Zhukova masih enggan buka suara terkait dirinya yang mendadak viral karena pakaian dalam di balik jubah medis transparannya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.