Warga Australia Tak Sengaja Makan Ikan Misterius

31 Oktober 2019 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jhonson bersama spesies ikan kakap baru, Epinephelus fuscomarginatus. Foto: Queensland Museum
zoom-in-whitePerbesar
Jhonson bersama spesies ikan kakap baru, Epinephelus fuscomarginatus. Foto: Queensland Museum
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pernah memakan ikan yang belum teridentifikasi? Jika belum, kamu kalah dengan orang-orang Australia. Selama beberapa tahun, masyarakat di sana tampaknya telah mengonsumsi ikan yang belum diketahui oleh ilmu pengetahuan, atau dengan kata lain belum dideskripsikan. Bagaimana bisa? Begini ceritanya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2000, Jeff Johnson, seorang pakar ikan dari Museum Queensland memperlihatkan foto-foto seekor ikan kerapu misterius yang ditangkap oleh seorang nelayan. Meski Johnson mendapat lebih banyak ikan kerapu tersebut, ia justru gagal mendapatkan spesimen fisik, karena para nelayan terus menjualnya untuk makanan.
Dua windu berlalu, tepatnya pada tahun 2017, Johnson akhirnya menemukan lima ikan kerapu misterius itu tengah dijajakan di pasar ikan di Brisbane, Australia. Lantas ia membeli kelima ikan tersebut, dan mulai melakukan penelitian.
“Segera setelah saya melihatnya, saya pikir mereka mungkin spesies baru, jadi saya membeli kelima ikan itu, dan mulai menelitinya untuk membuktikan bahwa mereka adalah spesies baru,” ujar Johnson dalam pernyataan resmi, seperti dikutip IFL Science.
Spesies ikan kakap baru, Epinephelus fuscomarginatus. Foto: Queensland Museum
Dr Jessica Worthington Wilmer, ahli genetika di Museum Queensland, juga melakukan beberapa tes di laboratorium molekuler pada ikan tersebut. Setelah membandingkannya dengan spesimen lain yang ada museum, ia memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa ikan kerapu tersebut adalah spesies baru.
ADVERTISEMENT
Spesies ikan kerapu baru ini kemudian diberi nama Epinephelus fuscomarginatus, yang dalam bahasa latin memiliki arti “kerapu bermata gelap”. Kerapu E. fuscomarginatus tampak tidak jauh berbeda dengan kerapu pada umumnya. Namun, menurut Johnson, perbedaan itu terletak dari kurangnya tanda pada tubuh E. fuscomarginatus, dan tepi gelap di sekitar siripnya.
Ikan kerapu E. fuscomarginatus sendiri memiliki ukuran panjang 70 centimeter. Mereka biasanya hidup di kedalaman sekitar 220-230 meter, di bagian tengah Great Barrier Reef. Dengan menganalisis DNA dan membandingkannya dengan DNA spesies ikan serupa, para peneliti menyimpulkan, bahwa E. fuscomarginatus memang spesies kerapu baru. Sekarang, kerapu ini menjadi anggota ke-92 dari genus Epinephelus dan telah dijelaskan dalam jurnal Zootaxa.
Kerapu E. fuscomarginatus bukan satu-satunya makhluk yang berhasil diidentifikasi setelah menjadi santapan manusia. Spesies hiu baru berukuran 90 centimeter, Squalus formosus , juga pernah terlihat di pasar ikan di Taiwan pada tahun 2011. Sementara pada 2018, hiu sungai Ganga (Glyphis gangeticus) yang belum terlihat selama beberapa dekade terakhir justru ditemukan di pasar ikan Mumbai, India.
ADVERTISEMENT
Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan spesies monyet baru di Myanmar pada 2010. Tak lama setelah penemuan itu diungkap, penduduk setempat terlihat menangkap dan memakannya.
Jadi, jangan marah kalau manusia disebut sebagai makhluk “pemakan segala”, karena apapun yang terlihat lezat, pasti disantap, bahkan hiu atau monyet sekalipun.