WHO Pertimbangkan Wabah Cacar Monyet Jadi Darurat Global

9 Juli 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar mikroskop elektron (EM) menunjukkan partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta partikel bulan sabit dan bulat dari virion yang belum matang, diperoleh dari sampel kulit manusia. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gambar mikroskop elektron (EM) menunjukkan partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta partikel bulan sabit dan bulat dari virion yang belum matang, diperoleh dari sampel kulit manusia. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mempertimbangkan untuk memasukkan wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan masyarakat global. Mereka akan meminta pendapat ahli cacar monyet untuk mengkaji kemungkinan wabah ini menjadi darurat kesehatan secara global.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia akan mengadakan pertemuan kedua komite darurat tentang cacar monyet.
"Saya terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus," kata Tedros dalam konferensi pers dari markas besar WHO di Jenewa, Rabu (6/7).
"Testing tetap menjadi tantangan dan sangat mungkin ada sejumlah besar kasus yang tidak tertangani."
Pada tanggal 23 Juni, WHO mengadakan pertemuan komite ahli darurat untuk memutuskan apakah cacar monyet masuk kategori dari apa yang Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)– alarm tertinggi yang dapat dinyatakan WHO.
"Tim saya mengikuti data. Saya berencana untuk mengumpulkan kembali komite darurat sehingga mereka mendapat informasi terbaru tentang epidemiologi dan evolusi wabah monkeypox saat ini, dan penerapan tindakan pencegahan," kata Tedros.
ADVERTISEMENT
"Saya akan mengumpulkan mereka pada 18 Juli atau lebih cepat jika diperlukan."
Sebuah gambar yang dibuat selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), 1996 hingga 1997, menunjukkan tangan seorang pasien dengan ruam akibat cacar monyet. Foto: Reuters
Komite darurat cacar monyet WHO beranggotakan 16 orang dan diketuai oleh Jean-Marie Okwo-Bele asal Republik Demokratik Kongo, yang merupakan mantan direktur Departemen Vaksin dan Imunisasi WHO.
Ada enam deklarasi PHEIC sejak 2009, yang terakhir untuk COVID-19 pada 2020. Pada saat itu, PHEIC diumumkan setelah pertemuan komite darurat ketiga pada 30 Januari tahun itu. Tetapi baru setelah 11 Maret, ketika Tedros menggambarkan situasi memburuk dengan cepat dan baru banyak negara sadar akan bahayanya.
Tedros mengatakan Eropa adalah pusat wabah saat ini, mencatat lebih dari 80 persen kasus cacar monyet secara global tahun ini.
Per 7 Juli, kasus cacar monyet (monkeypox) sudah menyentuh angka 6.000 dan menyebar di 58 negara. Indonesia belum mendeteksi penyebaraan cacar monyet di dalam negeri. Namun yang terdekat, Singapura sudah melaporkan kasus transmisi lokal pada Kamis (7/7).
ADVERTISEMENT