WHO Rilis Protokol Kesehatan Virus Corona Menyebar di Udara, Ini Detailnya

10 Juli 2020 8:57 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengeluarkan protokol atau pedoman kesehatan soal penyebaran virus corona melalui udara. Setelah dikritik ratusan ilmuwan dunia, WHO akhirnya mengakui ada bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
ADVERTISEMENT
Protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO pun sebagian besar tidak berubah. Protokol baru yang dirilis Kamis (9/7), WHO mengatakan transmisi virus corona di udara di lokasi padat dan tertutup dengan ventilasi yang buruk tidak dapat diabaikan.
Dalam pedoman baru itu, WHO memasukkan penyebaran virus corona melalui udara dapat terjadi di restoran, latihan paduan suara, dan kelas kebugaran. Namun, situasi tersebut masih bisa menggunakan protokol kesehatan penyebaran corona sebelumnya. Masyarakat bisa mencegah penularan melalui droplet yang dilepaskan dalam batuk dan bersin.
Pengunjung makan malam sambil duduk di sebelah boneka panda di restoran Maison Saigon, Bangkok, Thailand, Rabu (13/5). Foto: REUTERS / Athit Perawongmetha
Secara keseluruhan, WHO berpendapat bahwa COVID-19 sebagian besar menyebar melalui transmisi droplet, ketika tetesan yang lebih besar dari batuk dan bersin dikeluarkan dari mulut orang dan jatuh dengan cepat ke lantai atau ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, WHO membuat rekomendasi bagi orang-orang untuk menghindari tempat-tempat ramai, pengaturan jaga jarak yang lebih ketat, dan menghindari ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk. Pada situasi tersebut masyarakat diwajibkan mengenakan masker dan face shield di tempat-tempat umum.

Penelitian lanjutan sebaran virus corona

WHO sebelumnya mengatakan bahwa penularan virus corona di udara hanya bisa terjadi di rumah sakit, selama prosedur medis tertentu. Ketika pasien diintubasi dengan tabung pernapasan, memungkinkan virus corona menyebar melalui partikel yang dikenal sebagai aerosol.
WHO mengatakan penularan virus corona melalui udara dapat terjadi jika droplet pembawa virus menghasilkan aerosol mikroskopis. Secara teori, WHO menjelaskan seseorang dapat menghirup aerosol dan akan terinfeksi. Tetapi, masih butuh penelitian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini, transmisi SARS-CoV-2 dengan jenis rute aerosol ini belum ditunjukkan, butuh lebih banyak penelitian terkait hal ini mengingat implikasi yang mungkin dari rute penularan seperti itu," tulis pedoman WHO.
Kantor WHO di Jenewa, Swiss. Foto: Shutter Stock
Pedoman baru ini muncul setelah lebih dari 239 ilmuwan dari 32 negara menandatangani surat yang mendesak WHO untuk mengakui penularan virus corona SARS-CoV-2 bisa melalui udara.
Benedetta Allegranzi, pejabat WHO untuk pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi, mengatakan bahwa lembaga tersebut telah membahas dan akan bekerjasama dengan para ilmuwan untuk mempelajari temuan lebih lanjut.
"Kami mengakui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, seperti di semua bidang lain mengenai virus dan pandemi COVID-19. Dan oleh karena itu kami percaya bahwa kami harus terbuka terhadap bukti ini dan memahami implikasinya mengenai cara penularan dan juga mengenai tindakan pencegahan yang perlu diambil," kata Alleganzi.
ADVERTISEMENT