Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Wisdom, Burung Liar Tertua di Dunia, Bakal Jadi Ibu (Lagi)
9 Desember 2018 10:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Wisdom, seekor burung albatros liar yang disebut-sebut sebagai burung liar tertua di dunia, sebentar lagi bakal jadi ibu. Di usia 68 tahun ini, Wisdom telah berhasil menelurkan sebutir telur di sarangnya di Monumen Laut Nasional Papahānaumokuākea di Midway Atoll, dekat Kepulauan Hawaii, AS.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Gizmodo, Wisdom sudah terlihat di Midway Atoll sejak 29 November lalu. Tahun lalu Wisdom dan pasangannya, Akeakamai, juga terlihat di pulau ini. Mereka berhasil menetaskan seekor anak burung albatros pada tahun lalu.
Midway Atoll yang dipilih oleh Wisdom sebagai tempat berkembang biak memiliki dua pulau utama. Di sana ada 3 juta burung laut, termasuk sekitar 1,2 juta albatros yang bersarang.
"Midway saat musim kawin dan bersarang sangat luar biasa," ujar Beth Flint, ahli biologi badan pengurus alam liar AS atau US Fish and Wildlife Service (USFWS).
ADVERTISEMENT
"Setiap sudut tanah, dan lubang di bawahnya, dipenuhi oleh burung-burung yang sedang bersarang. Ini seperti dunia lain," tambah Flint.
Wisdom sendiri sudah didata sejak 1956 oleh ahli biologi Chandler Robbins. Robbing kembali bertemu dengan Wisdom pada 2002. Ia pun melakukan pendataan ulang pada Wisdom, yang sejak saat itu setiap tahun selalu mendatangi lokasi sarangnya di Midway Atoll.
Usia tua Wisdom cukup mengagumkan. Karena burung albatros biasanya hanya hidup sekitar 50 tahun. Mereka juga punya perilaku unik, yaitu hanya memiliki satu pasangan saja dan jika pasangannya mati mereka akan berkabung selama dua tahun.
Sebenarnya kemampuan albatros untuk terus bereproduksi hingga usia tua tidaklah begitu unik. Sebab, burung albatros tidak mengalami menopause seperti manusia.
ADVERTISEMENT
Sedihnya, burung albatros sempat mengalami keterancaman akibat ulah manusia, meskipun kini populasi mereka telah mulai membaik. Berdasarkan laman resmi Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN), tren populasi albatros mulai stabil dan di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 1,6 juta burung albatros.
Meski demikian, mereka masih rentan terkena dampak negatif gaya hidup manusia di seluruh dunia. Albatros yang suka memangsa apa pun yang mengambang di atas air rentan memakan sampah plastik yang telah banyak mencemari laut di seluruh dunia.