4 Tantangan Sulit James Chen saat Menangani RRQ Hoshi

4 Februari 2021 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim PSG RRQ  di Piala Presiden eSports 2019. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tim PSG RRQ di Piala Presiden eSports 2019. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah gelaran M2 Mobile Legends usai, pelatih Rex Regum Qeon (RRQ) untuk divisi Mobile Legends, James Chen, mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepelatihan RRQ Hoshi.
ADVERTISEMENT
Selama menangani Lemon cs., James telah membawa begitu banyak kemenangan kepada tim asal Jakarta ini. Salah satunya adalah juara dua kali berturut Mobile Legends Premier League (MPL) Season 5 & 6.
Bukan hanya itu, di bawah asuhannya, RRQ Hoshi juga mampu mendominasi skena eSports Mobile Legends di Indonesia bahkan di dunia. Sebab itu tim ini memiliki julukan “Raja dari Segala Raja”.
Jalan pelatih kelahiran Taipei ini juga tak mulus-mulus betul. James juga mengalami banyak kesulitan dan harus jatuh bangun dulu untuk membawa RRQ Hoshi bisa sampai pada titik ini.
Berikut ini beberapa alasan mengapa James kesulitan menangani RRQ Hoshi:
Kendala Bahasa
James sebenarnya bukan orang baru di RRQ. Saat tim ini masih bernama PSG.RRQ, James pernah satu seragam dengan Lemon. Performanya saat itu tak terlalu bagus.
ADVERTISEMENT
Pria 26 tahun ini mengaku perbedaan bahasa adalah hal yang mengganjalnya saat itu. Ketika dirinya menjabat sebagai pelatih RRQ Hoshi pun memiliki kesulitan yang sama.
RRQ XINNN. Foto: Instagram/@mpl.id.official
Saat James hendak memimpin RRQ Hoshi di MPL Season 5, ia mengaku kesulitan untuk mengajarkan metode kepelatihannya, terlebih kepada Xin.
“Ketika kita bicara dengan Xin dalam bahasa Inggris, dia tidak mengerti sama sekali. Dan saat itu juga aku mencoba dengan keras untuk berlatih bahasa Indonesia,” kata James dikutip dari YouTube Team RRQ.
Persaingan Ketat
Sebelum RRQ Hoshi mendominasi skena kompetitif Mobile Legends, lawan-lawan mereka juga tak kalah kuat. Evos, Bigetron Red Aliens, dan Onic juga bukan lawan kaleng-kaleng.
Arahan, peraturan, pemilihan hero, dan latihan setiap hari adalah beberapa hal yang diberikan James kepada para personel RRQ Hoshi saat itu. Dan baginya, itu sangat menguras tenaga.
ADVERTISEMENT
“Aku berusaha mengerti mereka. Kami banyak berargumen, miss komunikasi, hampir berkelahi, dan itu sering kali terjadi,” ungkap James.
Pemain yang Ingin Pergi
Setelah MPL Season 5, RRQ Hoshi melanjutkan kedigdayaan mereka di MPL Invitational. Namun setelah ajang itu, James mengaku banyak hal berubah dan beberapa pemain ingin istirahat.
Lebih tepatnya, pemain ingin pergi meninggalkan klub. Selain itu, beberapa pemain baru juga berdatangan. Karena alasan itu juga, Xin yang biasa menjadi line up utama jarang terlihat bermain.
“Aku juga harus menangani pemain MDL karena saat itu mereka belum memiliki pelatih. Itu cukup sulit. Memilih pemain mana yang akan naik dan membantu tim di MPL. Kami kesulitan di awal,” tambah James.
Kebencian
ADVERTISEMENT
Seperti pepatah lama, hanya pohon berbuah yang dilempari batu. Begitu juga yang terjadi dengan RRQ Hoshi. Meski mereka bekerja keras untuk menjadi juara, banyak orang yang tetap mencibirnya.
“Orang-orang melihat kami dengan cara yang berbeda. Orang-orang menghakimi karena kami selalu menang. Banyak sekali tekanan. Banyak sekali kebencian,” cerita James.
James mengaku selalu mendapatkan banyak komentar pedas di akun sosial medianya. Akan tetapi, dia lebih khawatir dengan anak asuhnya yang masih muda seperti Albert, Xin, dan Lemon.
“Itu sangat sulit. Aku selalu berpikir untuk menjaga mental mereka. Kami tidak tampil dengan baik di MPLI, dan orang-orang mengatakan itulah yang pantas didapatkan RRQ,” kenangnya.