Adu Cepat dengan Tim Balap Sepeda Terbaik se-Asia

21 November 2023 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesepeda. Foto: Chetty Thomas/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesepeda. Foto: Chetty Thomas/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terengganu Polygon Cycling Team – atau biasa dikenal dengan TSG – merupakan tim road bike terbaik se-Asia, dan menduduki peringkat 30 terbaik dunia berdasarkan UCI World Ranking. Menggunakan sepeda anak bangsa, TSG berhasil mencetak podium selama dua musim terakhir dengan Polygon Helios seri tertinggi sebagai senjata utamanya.
ADVERTISEMENT
Aiman Cahyadi, atlet kebanggaan Indonesia yang juga bergabung pada TSG musim ini, telah berhasil menaklukkan gelar King of Mountains pada Tour of Sharjah awal tahun ini. Jeroen Meijers, pesepeda berkebangsaan Belanda, juga berhasil menyabet podium 1 general classification (GC) pada Tour de Taiwan 2023. Sementara itu Jambaljamts Sainbayar, pesepeda asal Mongolia juga bersama TSG berhasil mendapat podium 3 pada ajang olahraga bergengsi se-Asia, Asian Games 2023.
Polygon Bikes dan TSG bekerja sama untuk mencapai satu visi, yaitu dari puncak se-Asia, menjadi puncak dunia. Hal ini disampaikan langsung oleh Steven Wijaya, direktur Polygon Group, pada wawancara eksklusifnya 10 November lalu.
“TSG ini adalah tim nomor satu di Asia yang memang visinya juga sama: dari Asia harus bisa mendunia,” jelas Steven Wijaya. “Jadi kolaborasi dengan TSG memang sudah berjalan cukup lama dengan tujuan kita dari Asia bersama-sama menuju puncak dunia,” lanjut Steven dalam keterangan resminya.
Polygon undang atlet terbaik dari TSG. Dok: Polygon
Dan untuk merayakan kemenangan manis ini, Polygon Bikes mengundang atlet-atlet terbaik dari Terengganu Polygon Cycling Team ke Indonesia. Hal ini juga sebagai hadiah bagi pengguna sepeda balap Indonesia, Singapura, dan Malaysia yang telah lama mengikuti perjalanan Polygon Bikes dan TSG selama ini.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 100 pesepeda dari penjuru Indonesia hadir pada acara ini. Atlet-atlet kondang Indonesia, seperti Liontin Evangelina dengan segudang prestasi road race kelas Asia hingga dunia, Nusantara Pro Cycling Team yang berhasil menjajakkan diri di kejuaraan internasional UCI, dan Gita Widya Yunika yang telah berjuang membawa Indonesia di SEA Games 2022 lalu.
Sebanyak 100 pesepeda gowes bersama dengan Terengganu Polygon Cycling Team dengan rute Pabrik Polygon ke Tretes, Pasuruan, sejauh 59 kilometer, dengan total incline lebih dari 1.000 meter. Mereka berkesempatan untuk mencicipi langsung rasanya ‘ditarik’ – istilah bagi pesepeda yang memimpin/menarik peloton pesepeda – oleh atlet Terengganu Polygon Cycling Team.
Yang tak biasa dari event ini adalah diadakannya challenge King of Mountains (KOM) dan Queen of Mountains (QOM). KOM dan QOM adalah perebutan gelar ‘King’ atau ‘Queen’ yang berhasil sampai di puncak dan menaklukkan medan tanjakan dengan adu kecepatan bersama peserta lainnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kecepatan 35-45 km/jam, acara gowes bareng itu pun dimulai pk 05.30 di Polygon Factory. Rute yang dipilih kali ini adalah rute favorit pesepeda Surabaya. Dimulai dari Sidoarjo, menuju Porong dan Pasuruan, lalu berbelok ke arah Kasiman yang merupakan checkpoint 1, dan lanjut ke Pandaan, Pasuruan, dan berakhir di depan Hotel Surya, Tretes, Pasuruan.
Tanjakan sudah mulai terasa lepas Porong menuju Pasuruan. Meskipun incline – istilah untuk menyebutkan satuan tanjakan pada pesepeda – belum seberapa, tetapi rute yang panjang membuat banyak peserta mulai merasa ‘kewer’. Lepas checkpoint 1, tanjakan semakin terasa dan berat. Bahkan beberapa pesepeda terpaksa untuk menuntun sepedanya karena tingginya tanjakan yang mencapai 17,6%.
“Suka banget! Aku suka pemandangannya, aku juga suka tanjakannya. Brutal tapi mantap banget!” jelas Citra Dewi, wanita kuat yang merupakan salah satu finisher Bentang Jawa 2023 sekaligus juara 2 Queen of Mountains pada acara ini.
ADVERTISEMENT
Peserta akhirnya tiba di checkpoint 2 setelah satu setengah jam perjalanan. Rute dari checkpoint 2 ini merupakan yang dinanti-nanti oleh peserta, karena setelah checkpoint 2 inilah KOM dan QOM challenge dimulai. Sekitar 50 peserta tertantang untuk menyelesaikan tantangan dan merebut gelar KOM dan QOM challenge.