news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apakah Atlet Voli Pantai Harus Pakai Bikini saat Bertanding? Ini Aturannya

28 Juli 2021 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet voli pantai Amerika Serikat, April Ross saat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Atlet voli pantai Amerika Serikat, April Ross saat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters
ADVERTISEMENT
Voli pantai menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade 2020. Salah satu ciri khas yang membedakannya dengan voli indoor adalah cara berpakaian atlet-atletnya, termasuk karena ada yang memakai bikini.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah itu adalah suatu keharusan? Nyatanya, tidak.
Voli pantai pertama kali masuk sebagai cabang olahraga resmi Olimpiade pada edisi 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Sejak saat itu, FIVB (Federasi Bola Voli Dunia) menyusun sejumlah aturan, termasuk soal pakaian.
Baik untuk atlet pria dan wanita, aturan pakaiannya jelas bahwa tidak ada merek dagang atau desain komersial selain dari pabrikan dan cetakan resmi. Pemain dari tim yang sama harus mengenakan seragam yang sama (gaya, kain, dan warna).
Pertandingan voli pantai Amerika Serikat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters

Aturan berpakaian resmi atlet voli pantai Olimpiade menurut FIVB

1) Putra
ADVERTISEMENT
2) Putri
Pertandingan voli pantai Amerika Serikat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters
FIVB bahkan mengizinkan penggunaan seragam tipe lengan panjang dan celana panjang, bahkan hijab. Ini untuk menghormati kepercayaan agama beberapa atlet.
ADVERTISEMENT
“Pedoman seragam voli pantai FIVB memungkinkan berbagai pilihan berbeda. Voli pantai menyambut semua orang dan peraturan seragam ini memastikan bahwa olahraga kami inklusif secara budaya dan agama,” terang pihak FIVB, dikutip dari AP News.
Perkara pakaian atlet voli pantai nyaris selalu menjadi perbincangan di Olimpiade. Sebab tak jarang, atlet-atlet menjadi sasaran seksualisme.
Menurut pemaparan AP News, pada momen Olimpiade 2012, tabloid-tabloid di London, Inggris, menyebarkan foto-foto cabang olahraga voli pantai tanpa aksi spike atau lainnya. Lebih berfokus pada pose sang atlet.
Atlet voli pantai Amerika Serikat, April Ross, saat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters
Atlet voli pantai Amerika Serikat, April Ross, meyakini soal gaya seragam tidak akan memengaruhi fan sejati. Meskipun, pakaian sejumlah atlet mungkin bisa membuat sejumlah orang salah fokus.
“Saya selalu merasa seperti ketika Anda membuat seseorang tertarik, bagaimanapun Anda memasukkan mereka ke dalam voli pantai, mereka jatuh cinta dengan olahraga ini. Jadi, mudah-mudahan itu terjadi juga,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ross memiliki jawaban sendiri soal kenapa voli pantai identik dengan bikini. Menurut atlet 39 tahun itu, ada keterkaitan dengan asal-usul dari olahraga voli pantai sendiri.
“Voli pantai adalah olahraga yang dikembangkan di Hawaii dan California Selatan dan pantai di Rio [de Janeiro, Brasil]. Anda bermain, dan itu panas, dan kemudian Anda melompat ke dalam air," jelasnya.
Atlet voli pantai Amerika Serikat, April Ross saat melawan China di Olimpiade Tokyo 2020 di Taman Shiokaze, Tokyo, Jepang. Foto: John Sibley/Reuters
Rekan Ross, Alix Klineman, mengaku dirinya lebih menyukai pakaian yang tak menghambat pergerakan dan pernapasannya. Mereka kurang menyukai seragam tipe one-piece karena bisa membuat pasir terselip masuk ke tubuh.
“Bagi kami, inilah yang terasa paling nyaman. Anda tidak mengenakan lebih banyak pakaian dalam cuaca yang sangat panas atau mendapati pasir terjebak di tempat tidak menyenangkan. Namun, saya sangat menghormati orang lain yang ingin lebih tertutup, jika itu yang membuat mereka lebih nyaman,” terang Klineman.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh negara peserta voli pantai putri yang memakai pakaian serba tertutup serta hijab di Olimpiade adalah Mesir. Mereka pernah mentas pada 2016.
“Saya telah mengenakan jilbab selama 10 tahun. Itu tidak menjauhkan saya dari hal-hal yang saya sukai dan voli pantai adalah salah satunya,” kata Doaa Elghobashy, salah seorang pemain voli pantai Mesir.
Gaya berpakaian telah menjadi isu tersendiri di dunia olahraga. Pada Olimpiade 2020, tim senam artistik Jerman memilih untuk memakai seragam lebih tertutup demi melawan seksualisme.
Sementara dalam sebuah kejuaraan Eropa, tim bola tangan pantai Norwegia didenda lantaran tak memakai bikini. Pemain Norwegia, Katinka Haltvik, mengaku bahwa merasa terancam oleh regulasi yang ada, sehingga keputusan menggunakan celana pendek dan bukan bikini terjadi secara spontan.
ADVERTISEMENT
***