Apakah Fernando Alonso Sudah “Masa Bodo” dengan McLaren dan F1?

14 April 2017 17:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pebalap McLaren-Honda, Fernando Alonso. (Foto: Adam Pretty/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap McLaren-Honda, Fernando Alonso. (Foto: Adam Pretty/Getty Images)
Fernando Alonso dan McLaren nyaris menjadi cerita basi. Yang satu tampak sudah tak termotivasi, yang lainnya sulit untuk keluar dari kemediokeran.
ADVERTISEMENT
Ada masa di mana McLaren adalah monster. Bersama Ferrari, The Silver Arrows berlomba untuk mendominasi seri demi seri yang tersedia dalam satu tahun balapan. Namun, perlu diingat kalau ini adalah masa yang sudah lama berlalu.
McLaren di kemudian hari, dan dalam tahun-tahun belakangan, berubah menjadi tim yang selalu berkutat dari satu masalah ke masalah lain. Mobil mereka tidak pernah betul-betul bisa diharapkan. Jika bukan masalah ketahanan, mobil milik McLaren biasanya bermasalah dengan kecepatan.
Apes buat Alonso, seseorang yang pernah dua kali menjadi juara dunia, ia bergabung justru ketika McLaren berkutat dengan kemediokeran itu. Bertahun-tahun tak kunjung mendapatkan mobil yang memuaskan, Alonso gerah juga.
Setelah seri pertama musim ini berlangsung, muncul rumor kalau Alonso sudah tidak betah. Pebalap asal Spanyol itu disebut-sebut punya kemungkinan besar tidak akan menghabiskan satu musim penuh sebagai pebalap McLaren.
ADVERTISEMENT
“Saya bisa melihatnya terjadi. Alonso tidak akan menyelesaikan musim ini (bersama McLaren). Dia amat frustrasi. Dia bukanlah tipikal pebalap yang mau bertarung untuk posisi enam atau tujuh. Dia tidak tertarik dengan poin-poin. Dia tertarik dengan perebutan podium,” ujar eks-pebalap F1, Mark Webber.
Wajar, mesin Honda yang digunakan McLaren musim ini memang tak cukup cepat. Alih-alih bersaing di depan bersama Ferrari dan Mercedes, Alonso dan McLaren harus bersusah payah di urutan belasan. Dua kali balapan musim ini berjalan, dua kali pula Alonso gagal finis.
Lalu, berita yang kian menegaskan ketidakbetahan Alonso itu muncul: Eks-driver Ferrari itu tidak akan mengikuti balapan seri keenam musim ini di Monako. Sebagai ganti Alonso untuk balapan itu, McLaren akan menggunakan jasa Jenson Button.
ADVERTISEMENT
Fernando Alonso jelang GP Australia 2017. (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Fernando Alonso jelang GP Australia 2017. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Pada saat bersamaan, Alonso akan membalap di ajang Indy 500. Dan McLaren dengan rela mengizinkan Alonso untuk melepas seri tersebut. Ironisnya, di Indy 500, Alonso akan tetap menggunakan mobil yang juga dibangun oleh McLaren dan Honda.
Ketidakpedulian Alonso akan McLaren dan F1 musim ini kian tergambar dari komentarnya: “Kami kurang kompetitif musim ini. Menyenangkan, memang, jika bisa mendapatkan poin di sana (Monako) lagi, tapi saya sudah pernah menang di sana beberapa kali dan saya adalah juara dunia dua kali. Finis di posisi lima, tujuh, atau sembilan di sana tidak akan mengubah hidup saya.”
Ouch.
Tentu, tidak semua setuju dengan sikap Alonso. Lewis Hamilton, misalnya. Pebalap Mercedes asal Inggris ini mengatakan, dia tidak akan pernah mau melewatkan satu seri balapan pun di Formula 1 kalau tidak terpaksa.
ADVERTISEMENT
Pendapat Hamilton juga didukung oleh pebalap tim Renault, Niko Huelkenberg. “Kalau saya pasti berbeda. Saya tidak akan memalingkan diri dari F1 seperti dirinya. Saya tidak akan pernah mau melewatkan balapan, terutama di Monako. Seperti yang lainnya juga, saya agak terkejut dengan situasi ini,” kata Huelkenberg di Autosport.
Rasa terkejut juga datang dari Romain Grosjean. “Saya tidak akan melakukannya. Saya akan berusaha 100% untuk membantu tim. Saya terkejut dia bisa melewatkan balapan dan bilang ‘saya akan mencoba balapan lainnya’,” kata pebalap milik Haas ini.
Jadi, bagaimana, Alonso?